Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabalong Mahyuni mengatakan jumlah pencari kerja di daerah ini hingga sekarang sudah mencapai 7.000 orang lebih.


"Jumlah pencari kerja yang terdaftar di Disnakertrans Tabalong  itu kebanyakan belum memiliki keterampilan sehingga kalah bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah," katanya di Tanjung, Rabu.

Menurut dia, jumlah pencari kerja itu tidak sebanding dengan lowongan yang tersedia hanya 1.000 orang.

"Masih tingginya jumlah pencari kerja di daerah ini tidak lepas dari masih rendahnya kompetensi mereka sehingga menyebabkan lemahnya daya saing," katanya.

Kondisi ini, kata dia, menjadi kendala Disnakertrans untuk  mewujudkan tenaga kerja mandiri dan produktif, meski ada sekitar 264 perusahaan yang beroperasi di Tabalong, Kalimantan Selatan.

"Kami melalui badan latihan kerja telah berupaya memberi pelatihan untuk mencetak tenaga kerja terampil sehingga bisa mengurangi angka pengangguran," ujarnya.

Terkait rencana bursa kerja dalam jaringan (online) yang akan dilaksanakan 2012, ia mengatakan belum bisa menyetujuinya karena  ingin memprioritaskan warga lokal  bekerja di sejumlah perusahaan di Tabalong.

"Untuk menggelar bursa kerja 'online' kita masih ragu karena  masih banyak pencari kerja di Tabalong yang belum terserap. Kalau  bursa kerja dalam jaringan itu dilaksanakan, akan banyak pencari kerja dari luar daerah yang masuk," kata Mahyuni./mia/C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011