Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Pengembangan sumber daya alam di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan tidak ada matinya disaat potensi pertambangan dan perkebunan didaerah lain tengah lesu namun di wilayah kabupaten ini justru sektor pertanian berkembang.


Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Muhammad Suriani di Amuntai, Rabu mengatakan, wilayah HSU yang hampir 89 persen diliputi perairan rawa selalu bisa digarap untuk pertanian padi, peternakan dan perikanan.

"Disaat pertanian tengah istirahat bisa digunakan kegiatan perikanan semusim dengan memanfaatkan areal persawahan pada saat tergenang dengan budidaya ikan sistem hampang," ujar Suriani.

Suriani mengatakan, Budidaya ikan dengan sistem hampang ini bisa menjadi alternatif tanpa mengganggu produktivitas lahan, bahkan lahan menjadi subur setelah memelihara ikan.

Sistem ini sudah dilaksanakan petani di Desa Palimbang Sari Kecamatan Haur Gading yang semakin menambah bobot karena kecamatan ini memang terpilih sebagai Kawasan Minapolitan.

Komoditi ikan yang dibudidayakan petani melalui sistem Hampang ini adalah Ikan Nila, tidak menutup kemungkinan dikembangkan jenis ikan lain dalam upaya diversifikasi jenis ikan budidaya.

"Kita memang tengah mendorong petani untuk membudidayakan berbagai jenis ikan karena potensi lahan perairan kita cukup luas dan pembibitan benih ikan bisa diperoleh di Balai Benih Ikan," katanya.

Pengembangan ikan lokal ini, lanjut Suriani sangat didorong pula oleh Dinas Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan karena turut mempengaruhi Inflasi. Kabupaten HSU diharapkan bisa menjadi lumbung ikan atau produsen ikan di Kalimantan Selatan.

Selain bidang perikanan, bidang perkebunan juga terus diujicobakan dilahan pertanian di HSU dalan rangka pengembangan pola pertanian terpadu agar kesejahteraan petani khususnya lebih meningkat.

Seperti budidaya tanaman melon yang dikembangkan petani di Kecamatan Sungai Pandan dan Sungai Tabukan serta sudah dilakukan panen perdana beberapa waktu yang lalu dihadiri Bupati HSU Abdul Wahid.

"Bahkan para petani yang berada di Kawasan Polder Alabio ini sebagian sudah mampu melakukan tiga kali tanam dan tiga kali panen padi dalam setahun," katanya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017