Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI Bidang Politik dan Keamanan Y Ambeg Paramarta bersama peneliti dari Balitbangkumham Harison dan stafnya Taufan meninjau lokasi penanaman padi buyung di Desa Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel.


"Kegiatan itu dalam rangka mendorong target kinerja Kemenkumham yaitu indikasi geografis, di mana di akhir tahun diharapkan ada 33 produk indikasi geografis atau minimal satu daerah satu produk yang terdaftar," kata Y Ambeg Paramarta di Pelaihari, Selasa.

Dia mengatakan, adapun manfaat pendaftaran produk, untuk melindungi produk itu sendiri, sehingga produk jadi dikenal masyarakat secara luas sampai keluar negeri dan secara tidak langsung akan meningkatkan taraf hidup petani yang menanam produk tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, salah satu petani padi buyung, Imam Wahyudi menyampaikan, beras buyung ditanam di dataran tinggi bersama dengan tanaman cabe sehingga mempunyai rasa dan bau yang khas dan dipastikan tanpa menggunakan pestisida.

"Beras buyung mempunyai khas tersendiri selain tempat tumbuhnya, bentuknya pun lebih tinggi dari tanaman padi biasa," ucapnya.

Kabid Tanaman Pangan Pemkab Tanah Laut Basri di Pelaihari, turut mengatakan, di Tanah Laut banyak mempunyai produk indikasi geografis seperti pisang pelembang atau tundang (tuntung pandang) yang punya kelebihan tidak cepat busuk.

Selain itu juga ada anggrek bulan lebih banyak kuntumnya dan terlihat cantik.

Sementara Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Unan Pribadi mengungkapkan, keuntungan dari terdaftarnya indikasi geografis seperti padi buyung atau beras buyung yang hanya diproduksi atau dikelola daerah Tanah Laut tentunya menjadi keuntungan bagi masyarakat yang menanamnya karena memiliki hak paten produk tersebut.

Sedangkan Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel Imam Suyudi sangat antusias dengan berdialog tentang bagaimana penanaman, pemeliharaan dan panen serta berbagai kendala yang dihadapi saat tatap muka bersama petani padi buyung di Kantor Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Bajuin.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017