Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan berkomitmen meningkatkan kapasitas dan kualitas para da'iyyah, khususnya dalam bidang pemberdayaan perempuan, remaja, dan anak.

Salah satunya melalui peningkatan kompetensi bagi para da'iyah (pendakwah perempuan) yang tersebar di 12 kecamatan dengan harapan  meningkatnya kualitas dakwah yang menyentuh langsung aspek sosial dan pemberdayaan umat.

"Da'iyah  dapat menambah  wawasan, pengetahuan, serta keterampilan baru yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan dakwah dan pembinaan masyarakat di lingkungan masing-masing," jelas Ketua Panitia Pelaksana Peningkatan Kompetensi Para Da'iyah Siti Hasanah di Tabalong, Sabtu.

Mengingat  peran da'iyah sangat strategis dalam membina moral, akhlak, dan ketahanan keluarga umat Islam, terutama di tengah arus perubahan sosial dan tantangan zaman yang semakin kompleks.

Baca juga: MUI Tabalong: Pengurus kecamatan berperan terhadap pembangunan merata
 

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabalong Desi Suryanti menilai kegiatan ini sejalan dengan program prioritas Tabalong SmaRT yakni Program Satu Desa Satu Da'i.

"Peran da'iyah sangat dibutuhkan untuk memberikan nilai-nilai spiritual yang memperkuat moral masyarakat," jelas Desi..

Ia menyebutkan tim Penggerak PKK dan MUI memiliki visi yang sejalan, yaitu membangun keluarga yang beriman, berilmu, dan berakhlak. 

Dalam berbagai program PKK, terutama pada bidang pembinaan keluarga, termasuk pendidikan anak, ketahanan ekonomi berbasis keluarga.


Baca juga: MUI Tabalong gelar rakor cegah ajaran sesat
 

Baginya da'iyah memiliki peran yang luar biasa, tidak hanya sebagai penyampai pesan keagamaan, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial di tengah masyarakat. 

Melalui sentuhan dakwah yang lembut dan penuh hikmah, para da'iyah dapat dalam pemberdayaan menjadi penggerak perempuan, pembinaan remaja, serta perlindungan anak.

 

Hj Mariyatul Norhidayati Rahmah  Ketua Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga MUI Kalimantan Selatan memberikan materi terkait etika dan estetika Da'iyyah bermedia sosial yang bijak serta menjadi Da'iyyah yang transformatif pada kegiatan peningkatan kompetensi Da'iyyah yang diinisiasi MUI Kabupaten Tabalong, Sabtu (18/10/2025). (Antara/Herlina Lasmianti)


Seorang   da'iyyah, menurut  Ketua Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga MUI Kalimantan Selatan Hj Mariyatul Norhidayati Rahmah, harus responsif terhadap perubahan zaman, teknologi  dan dinamika sosial.

"Da'iyyah  bisa berdakwah di majelis taklim, media sosial, atau komunitas marginal dengan pendekatan yang sesuai," jelas Mariatul.

Dakwahnya tidak hanya logis, tapi juga menyentuh hati dan  mampu membangkitkan harapan, empati, dan semangat spiritual melalui kisah, puisi, atau refleksi rohani.

Hal ini bagian untuk bisa menjadi Da'iyyah transformatif dengan membangun masyarakat religius dari desa.

Ia juga memberikan wawasan soal  etika dan  estetika Da'iyyah bijak bermedia sosial mengingat perlunya pemahaman soal  potensi baik dan buruk media sosial serta menggunakannya secara cerdas untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko.
 

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025