Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kahiril Anwar menyatakan, daerahnya tidak mengalami gejolak karena tingginya harga bahan pokok jenis garam dipasaran.

"Harga komuditas garam memang ikut tinggi di daerah kita belakangan ini, tapi itu tidak membuat begitu gejolak di masyarakat kita, karena kebanyakan memang hanya untuk kebutuhan bagi rumah tangga," ujarnya di Balaikota, Kamis.

Menurut dia, masyarakat Banjarmasin sepertinya tidak begitu panik akan terjadinya peningkatan signifikan harga garam ini, karena memang tidak menjadi kebutuhan besar di rumah tangga, lantaran pula barangnya tidak mengalami kelangkaan.

"Tapi mungkin bagi pelaku industri sangat merasakan beratnya, namun memang di daerah kita ini tidak banyak industri yang memerlukan garam jumlah besar, bahkan pengolahan ikan kering saja tidak ada, paling ada pengolahan es balok," tuturnya.

Dari itu, ujar Khairil, Banjarmasin belum merasa genting untuk melakukan inpor garam untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya, sebab dalam pengawasan instansinya dipasaran tidak mengalami kelangkaan komuditas ini.

"Kalau pemerintah kota tidak ada mengusulkan kepusat untuk inpor garam, sebab kita rasa mencukupi saja saat ini, namun memang harganya mengalami kenaikan hingga 400 persen, mungkin imbas pemberitaan selama ini," bebernya.

Menurut dia, harga garam dipasaran yang terpantau pihaknya masih berpariasi, namun rata-rata mengalami peningkatan dari biasanya atau sekitar satu minggu lalu.

"Ya, kita harap tingginya harga garam ini bisa ditangani pemerintah pusat khususnya, entah bagaimana caranya setidaknya barangnya tidak langka dipasaran," ujar Khairil.

Salah seorang ibu rumah tangga di Banjarmasin, Noryani mengungkapkan, bahwa harga garam beryodium cap kapal ukuran kecil yang biasanya satu bungkus itu dibelinya seharga Rp1.000 menjadi Rp3.000.

Menurut dia, dengan meningkatnya harga salah satu bumbu dapur ini, pengeluaran menjadi meningkat pula untuk keperluan sehari-hari, sebab komuditas lainnya juga ada yang meningkat harganya seperti telur.

"Harapan kita sebagai masyarakat kecil, tentunya harga bahan-bahan pokok ini bisa kembali murah atau terjangkau, sebab keperluan sehari-hari," ujarnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017