Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan H Pribadi Heru Jaya berpendapat, jalan antara Sungai Ulin, Kota Banjarbaru - Matraman, Kabupaten Banjar yang sama-sama berada dalam wilayah provinsi tersebut penting.


"Kepentingan atau urgensi jalan Sungai Ulin - Matraman sebagai alternatif untuk mengurai kepadatan/kemacetan arus lalu lintas dari/ke Banjarmasin - daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalimantan Selatan (Kalsel), tuturnya di Banjarmasin, Selasa.

Pasalnya, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar tersebut, pertumbuhan dan perkembangan pemilik/pemakai kendaraan bermotor di provinsi yang kini terdiri atas 13 kabupaten/kota juga semakin bertambah.

"Bahkan pertumbuhan dan perkembangan kendaraan bermotor lebih tinggi atau tidak seimbang dengan pertambahan jaringan jalan, sehingga rentan terjadi kemacetan arus lalu lintas," ujarnya menjawab anggota Press Room DPRD Kalsel.

Sebagai contoh saat suasana angkutan lebaran terjadi kemacetan arus lalu lintas pada beberapa titik di jalan antara Banjarbaru - Martapura (ibukota Kab Banjar-40 kilometer utara Banjarmasin) - Matraman, sehingga banyak pemudik yang mengeluh.

Karena seperti dalam keadaan bisa/normal lama tempuh dengan naik mobil dari Banjarmasin - Banua Anam hanya sekitar tiga jam, tetapi karena kepadatan dan kemacetan arus lalilintas menjadi empat lebih menjadi waktu relatif lama.

Seperti Bajarmasin - Barabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel yang berjarak 165 kilometer pada suasana angkutan lebaran makan waktu hanya sekitar tiga jam, tetapi karena mengalami kemacetan sehingga menjadi empat jam atau lebih.

Banua Anam Kalsel terdiri atas Kabupaten Tapin dengan ibukotanya Rantau (sekitar 117 kilometer utara Banjarmasin), Hulu Sungai Selatan (HSS) dengan ibukotanya Kandangan (135 km), dan HST-Barabai).

Kemudian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dengan ibukotanya Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin), Balangan dengan ibukotanya Paringin (217 kilometer) serta Kabupaten Tabalong dengan ibukotanya Tanjung (236 kilometer utara Banjarmasin).

"Oleh karena betapa pentingnya jalan Sungai Ulin - Matraman tersebut, kita berharap segera penyelesaian pembangunannya," ujar wakil rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bergelar sarjana perikanan itu.

"Dengan rampung atau selesainya pembangunan jalan Sungai Ulin - Matraman itu bukan cuma buta memperlancar arus lalu lintas, melainkan pula akan semakin membuka pengembangan wilayah dan bisa memajukan pertumbuhan ekonomi," demikian Heru.

Sebelumnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel H Nurul Fajar Desira menyatakan, jalan Sungai Ulin - Matraman masuk strategis provinsinya.

Namun mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bappeda Kota Banjarmasin tersebut belum bisa memastikan, apakah pembangunan jalan Sungai Ulin - Matraman berlanjut pada tahun 2018, kendati merupakan jalan strategis provinsi.

"Kalau anggaran terbatas dan jalan yang ada selama ini ke arah Banua Anam masih bisa untuk aktivitas lalu lintas angkutan umum, maka kelanjutan pembangunan Sungai Ulin - Matraman tertunda buat sementara waktu," kata Fajar

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017