Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir meresmikan pembangunan 12 gedung di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu.

Peresmian tersebut ditandai dengan pemancangan tiang pertama pembangunan yang disaksikan pula dua anggota DPR dari Komisi X H Zainul Arifin Noor, dan Komisi 1 Syaifullah Tamliha.

Menristekdikti mengharapkan, dengan dibangunnya 12 gedung baru atas bantuan Islamic Development Bank (IDB) Seven in One (7 in 1) yang bermarkas di Jeddah, Arab Saudii, universitas negeri terbesar di Kalsel tersebut bisa meningkatkan kualitas pendidikannya dengan mengantongi akreditasi A.

"Nanti saya tagih kampus ini dengan akreditasi A, sebab sarana dan fasilitasnya sudah mulai terpenuhi baik, apalagi kalau sudah berdiri 12 bangunan baru dari proyek IDB ini," ujarnya.

Sebab, kata Mohammad Nasir, ULM luar biasa mendapat berkah dengan bantuan pembangunan sebesar Rp384 miliar tersebut, sedangkan kampus lain tidak sebesar itu.

Selain mengingatkan untuk mengejar Akreditasi A, Mohammad Nasir juga berpesan publikasi karya ilmiah para dosen juga harus terus meningkat.

"Megahnya kampus harus diiringi pula karya ilmiah para dosen. Ini yang juga saya harapkan setelah proyek IDB 7 in 1 ini rampung," ucapnya.

Mohammad Nasir menjelaskan dari sekian banyak perguruan tinggi di negeri ini, ULM dipilih pemerintah pusat bersama 6 perguruan tinggi lain yang mendapatkan proyek IDB 7 in 1 ini, karena berpotensi besar berhasil mencapai tujuan dari proyek tersebut.

"Dari proposal ULM, kami yakin dan menganggap layak dibandingkan perguruan tingg lain. Bukannya karena ULM belum berkembang, melainkan potensi untuk berhasil ada di ULM," kata Nasir.

Nasir membeberkan, berjalannya proyek IDB 7 in 1 ini, tak lepas dari peran Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan. Khususnya, anggota DPR RI asal Kalsel, H Zainul Arifin Noor yang terus mengupayakan agar ULM termasuk pada proyek ini.

Nasir berharapa fasilitas-fasilitas yang diberikan pemerintah pusat ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sumber dayanya, sehingga meningkatkan kualitas lulusan.

"Saya memohon kepada Rektor untuk sama-sama bekerja keras untuk mengejar ini," pesannya.

Pembangunan gedung baru ini sendiri dilakukan untuk mendukung strategi pemerintah Indonesia dalam pengembangan pendidikan serta untuk meningkatkan akses dan kualitas institusi pendidikan tinggi melalui renovasi pengembangan fasilitas, serta peningkatan kurikulum dalam pembelajaran.

Rektor ULM Banjarmasin Prof Sutarto Had mengatakan, pembangunan 12 gedung baru ini akan menjadi capaian yang sangat berarti untuk memperkuat prasarana kampus sehingga akan meningkatkan mutu, daya tampung hingga daya saing, serta menjadi modal penting untuk menjadi yang terkemuka dan berdaya saing.

Ke-12 gedung baru tersebut, sebut dia, meliputi Auditorium yang berlokasi di Banjarbaru dengan luas 7.559 m2. Auditorium ini akan berdiri dua lantai. Bangunan ini digadang akan menjadi landmark Kota Banjarbaru. Pasalnya, bangunan berdiri tepat di samping Bundaran Simpang Empat Kota Banjarbaru.

Selain itu, dibangun pula gedung Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berlokasi di Banjarmasin dengan luas 2.300 m2. Di kampus Banjarmasin, dibangun pula ruang kuliah teater dengan luas 1.450 m2. Tak hanya itu, dibangun pula gedung kuliah Fakultas Hukum, dengan luas 2.500 m2, Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan luas 4.500 m2 yang akan dibangun empat lantai. Dari 12 gedung baru itu, akan dibangun pula gedung perpustakaan dengan luar 1.920 m2.

Menurut dia, yang akan membuat ULM nanti menjadi kebanggaan mahasiswa adalah gedung pusat kegiatan mahasiswa dengan luas 2.250 meter persegi yang dilengkapi dengan kantor media kampus, kafetaria, internet cafe, movie theater hingga ruang unit kegiatan mahasiswa.

Disebutkannya, di kampus ULM Banjarmasin, dibangun pula gedung teater dengan luas 1.100 meter persegi untuk perkuliahan umum, konferensi hingga seminar. Selain itu, dibangun pula kantor Dekan FKIP luas 1.000 m2 dan laboratorium MIPA seluas 600 m2, laboratorium IPS seluas 700 m2.

Sementara di Kampus ULM Banjarbaru, selain dibangun gedung auditorium, dibangun pula gedung pusat olahraga seluas 1.000 m2.

"Total seluruh gedung yang akan dibangun 28.900 meter persegi. Dua bangunan di Banjarbaru, 10 gedung di kampus Banjarmasin," katanya.


Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017