Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Sekitar 150 nomor rekening pembina mualaf, guru ngaji atau ustaz tidak valid, menyebabkan pembayaran insentif dari Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan tertunda.

Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Kotabaru H Zabidi, di Kotabaru, Kamis, mengatakan Bank Kalsel kesulitan dan tidak bisa mentransfer insentif kepada petugas pembina mualaf, guru ngaji, dan ustaz.

"Padahal, insentif dari pemerintah daerah yang akan dibayarkan kepada penerima untuk lima bulan," katanya.

Agar para pembina mualaf, ustaz Taman Pendidikan Quran (TPQ) dan yang lainnya dapat segera menerima insentif dapat segera melaporkan nomor rekening di Bank Kalsel kepada bagian Kesra Setda Kotabaru.

Zabidi menjelaskan, dari sekitar 1.000 lebih penerima insentif, ada sekitar 150 orang nomor rekeningnya tidak valid.

Sebelumnya, Zabidi mengaku telah membayarkan insentif kepada guru atau ustaz yang mengabdi di taman pendidikan Quran, madrasah diniah, dan pondok pesantren serta pembina mualaf sebesar Rp3 miliar lebih.

"Kami sudah mencairkan atau mentransfer dana insentif mereka ke rekening masing-masing untuk lima bulan tahun 2017," katanya.

Menurut dia, keterlambatan pemberian insentif itu terkait dengan verifikasi data terhadap ustaz yang mengabdi di TPQ, pondok pesantren, madrasah diniah, dan pembina mualaf.

"Kami berharap bantuan berupa insentif ini disalurkan tepat sasaran, sehingga diperlukan waktu untuk kembali melakukan pengecekan administrasi calon penerima insentif," ujar Zabidi lagi.

Dia menyebutkan, insentif untuk periode 2017 lebih besar dari tahun sebelumnya yakni Rp250 ribu per bulan menjadi Rp500 ribu per bulan. Dan insentif tersebut, ditransfer langsung ke rekening masing-masing penerima untuk menjaga transparansi.

Zabidi menegaskan, periode 2016 Pemkab Kotabaru mengalokasikan anggaran insentif guru-guru atau ustaz TPQ, madrasah diniah, dan pondok pesantren sebesar Rp2,8 miliar.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017