Balangan, (Antarananews Kalsel) - Jerih payah para santri dan pengurus Pondok Pesantren Nurul Muhibbin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, dalam membudidayakan ikan lele membuahkan hasil. 

Terbukti pada Rabu (26/7), dilakukan panen lele perdana di kolam milik Ponpes Nurul Muhibbin, Desa Gampa, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan.

Panen tersebut, dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Balangan, H Syaifullah, pengurus Ponpes Nurul Muhibbin, serta CSR Department Head PT Adaro Indonesia, Idham Kurniawan. 

Sebanyak 50 Kg ikan lele yang dipanen tersebut, merupakan hasil dari Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) dalam bidang perikanan.
 
Seperti diketahui, awal tahun lalu, Adaro menginisiasi Program Adaro Santri Sejahtera di Ponpes Nurul Muhibbin yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui para santri. Selain di bidang perikanan, PASS juga menyasar program pertanian hidroponik, pembuatan makanan ringan, serta kain sasirangan.
 
Sedangkan pemasarannya, pihak ponpes bekerja sama dengan Komarudin, petani lele dari Desa Buntu Karau yang menjadi pembina program perikanan di program ini.

Pada panen perdana ini, Komarudin telah menghubungkan ponpes dengan seorang penjual ikan di Pasar Paringin sebagai konsumen pertamanya dengan harga jual Rp15 ribu per Kg.
 
"Sementara ini kita pasarkan di sekitar Balangan dulu. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan lele dari ponpes dipasarkan ke daerah lain," katanya.
 
Diakui Komarudin, kualitas lele yang dihasilkan di Ponpes Nurul Muhibbin mampu bersaing dengan lele lain yang beredar di pasaran, baik secara ukuran maupun berat per ekornya.
 
Sementara itu, Said Abdillah, perwakilan Ponpes Nurul Muhibbin menyampaikan kegembiraannya dengan kegiatan panen lele perdana ini.

Said mengatakan, panen perdana tersebut adalah bukti bahwa ketekunan dan semangat para santri dalam berwirausaha sangat luar biasa.
 
"Alhamdulillah, tadi Pak Wakil Bupati juga menyampaikan apresiasi positif terhadap kegiatan ini," ujarnya.
 
CSR Department Head PT Adaro Indonesia, Idham Kurniawan mengatakan, kegiatan ini adalah contoh nyata bagaimana santri dan pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak ekonomi di daerah.
 
"Semoga progam ini dapat memberikan manfaat secara jangka panjang, baik untuk Ponpes Nurul Muhibbin, maupun untuk Kabupaten Balangan," pungkasnya.
 

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017