Guangzhou, (Antaranews Kalsel) - Indonesia turut menyumbangkan wisatawan religi ke Guangzhou, China, meskipun jumlahnya tidak sebesar wisatawan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah.

"Ada saja orang Indonesia yang datang, tapi jumlahnya memang tidak besar," kata Konsul Jenderal RI di Guangzhou, Ratu Silvy Gayatri, Minggu.

Warga negara Indonesia yang berziarah ke makam Saad bin Abi Waqqash, sahabat sekaligus paman Rasulullah SAW, di Ibu Kota Provinsi Guangdong, itu biasanya melalui perjalanan darat dari Hong Kong.

Untuk menuju Guangzhou yang berada di wilayah selatan daratan Tiongkok dari Hong Kong cukup ditempuh dalam waktu sekitar dua jam, baik menggunakan bus maupun kereta api.

Hampir semua pelajar asal Indonesia yang beragama Islam sudah mafhum dengan sejarah penyebar Islam pertama di daratan Tiongkok itu.

"Sudah banyak WNI yang tahu makam Saad bin Abi Waqqash di Guangzhou. Menpora Imam Nachrawi dan Din Syamsuddin (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah) pernah saya antar ziarah ke makam tersebut saat berada di Guangzhou," kata Ratu.

Oleh sebab itu, KJRI menyambut positif kebijakan Pemerintah Kota Guangzhou yang memperluas kompleks makam Saad yang dikenal oleh masyarakat sekitar dengan nama "Xianxian Qingzhenshi" itu.

Pemkot Guangzhou juga menganggap Indonesia sebagai mitra strategis, terutama dalam hubungan perdagangan dan perindustrian.

Salah satu kota perdagangan terbesar di China itu juga turut menyumbang wisatawan ke Indonesia.

Dalam satu hari ada empat jadwal penerbangan langsung ke Indonesia dari Bandar Udara Internasional Baiyun, Guangzhou.

Garuda Indonesia setiap hari menerbangi rute Jakarta-Guangzhou PP dan Denpasar-Guangzhou PP.

Sementara itu, China Southern Airlines dan Air China juga melayani rute penerbangan Guangzhou-Jakarta PP./f

Pewarta: M. Irfan Ilmie

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017