Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Tim Restorasi Gambut (TRG) Kalimantan Selatan (Kalsel) menargetkan pembuatan 100 titik sumur bor untuk program restorasi lahan gambut tahun 2017 ini.


"Anggaran dari APBN turun untuk 50 titik, sedangkan kami menaretkan 100 titik jadi selebihnya kami mencari bantuan pendonor," kata Ketua Tim Restorasi Gambut Kalsel Saut Nathan Samosir di Banjarmasin, Selasa.

Ada empat kabupaten yang masuk dalam wilayah pembuatan sumur bor, yakni Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tapin atau Balangan.

Sedangkan Kota Banjarbaru rencananya juga ada penambahan lagi sumur bor dari tahun lalu yang sudah dibangun 50 titik.

"Sumur bor di Banjarbaru masih mencakup area sekitar bandara, sedangkan untuk Kabupaten Tapin atau Balangan memang hanya salah satunya untuk tahun ini," papar Samosir.

Kalsel sendiri ditargetkan dalam program restorasi lahan gambut nasional hingga tahun 2020 ada 10 kabupaten dan kota yang sudah terbangun sumur bor dan bloking kanal.

Termasuk Kalsel, 6 provinsi lain yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Papua akan merestorasi lahan gambut hingga total 2 juta hektare.

Tahun ini Kalsel mendapat kucuran APBN sebesar Rp 24 miliar, termasuk di dalamnya untuk biaya operasional Rp 3,1 miliar.

Samosir mengungkapkan, setiap peralatan pembuatan sumur bor membutuhkan biaya sekitar Rp 3 juta. Dimana satu mesin pompa tersebut untuk 5 titik sumur bor.

"Semuanya dikelola masyarakat, jadi di wilayah atau desa setempat dibentuk masyarakat peduli api yang mempergunakan sumur bor untuk kepentingan masyarakat seperti untuk bertani, berkebun hingga untuk pembasahan saat musim kemarau yang berpotensi terjadinya kebakaran lahan," jelas pria yang dikenal sebagai pengusaha ekspedisi Lintas Jawa Group ini. 

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017