Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan menemukan 10 komoditi yang memicu inflasi akhir-akhir ini di "Bumi Saijaan".

Kepala Dinas Perdagangan Kotabaru, H Mahyudiansyah, Sabtu, mengatakan komoditi pemicu inflasi tersebut adalah, ikan tongkol, buah-buahan, bawang merah dan bawang putih, telur ayam, daging ayam ras, gas LPG, daging sapi, minyak goreng, listrik beras, serta sayur-mayur.

"Barang-barang tersebut sebagian besar didatangkan dari luar Kotabaru," katanya.

Kondisi gelombang laut, menjadi pemicu utama kelancaran pendistribusian barang-barang tersebut dari Pulau jawa, Sulawesi dan daerah lain ke Kotabaru.

Apabila terjadi gelombang tinggi, maka kapal-kapal yang membawa sembilan bahan pokok (Sembako) dari Pulau Jawa dan Sulawesi dilarang berlayar, akibatnya stok barang di pasar menipis.

Dengan terhentinya distribusi barang melalui jalur laut akibat kapal dilarag berlayar karena gelombang tinggi, menyebabkan ketersediaan barang di pasaran terganggu dan membuat harga naik.

Selain distribusi barang dari luar Kotabaru terhenti, nelayan di Kotabaru dan sekitarnya juga tidak berani turun ke laut untuk menangkap ikan, hal itu menyebabkan harga ikan juga melambung.

Mahyudiansyah berharap, inflasi di Kotabaru dapat dikendalikan dari kondisi saat ini, yakni berkisar 0,59 persen month to month (mtm), dan Kalsel sekitar 0,33.

Menurut Mahyudiansyah, agar keinginan bisa mengendalikan inflasi tersebut bisa terwujud perlu kerja sama lintas sektoral di daerah.

Pewarta: I Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017