Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Warga Desa Mantuil Kecamatan Muara Harus, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan yang tergabung dalam kelompok perikanan berhasil mengembangkan ikan patin melalui teknologi bioflok.

Kepala Desa Mantuil Husni di Tanjung, Jumat mengatakan penerapan teknologi yang memanfaatkan aktivitas mikroorganisme pembentuk flok ini merupakan bantuan program CSR PT Adaro Indonesia.

"Setelah tujuh bulan akhirnya ikan patin yang dibudidaya melalui teknologi bioflok siap panen dan menjadi percontohan desa lain untuk menerapkan sistem ini," jelas Husni.

Bantuan program CSR untuk budidaya ikan Patin melalui teknologi bioflok sendiri mulai 2016 dan tiga anggota kelompok perikanan telah mengikuti pelatihan.

Husni mengungkapkan budidaya ikan dengan sistem bioflok mampu menekan tingkat kematian bibit ikan. Dengan model konvensional, terpal dan keramba apung tingkat kematian bibit bisa mencapai 50 persen sementara bioflock hanya sekitar lima persen.

"Selain itu perawatan juga tidak menyulitkan cukup kontrol pakan, keasaman air dan keuletan," jelas Husni.

Menurut tenaga pendamping program Bina Desa PT Adaro Indonesia Bahmi menjelaskan penerapan teknologi bioflok di Desa Mantuil merupakan usulan warga melalui musyawarah desa.

"Kita ingin menyesuaikan dengan potensi lokal dalam melaksanakan program bina desa seperti di Desa Mantuil yang potensi ikan kerambanya cukup tinggi," jelas Bahmi.

Selanjutnya melalui program ini warga bisa lebih mandiri dalam mengembangkan usaha perikanan melalui teknologi bioflok.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017