Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Barito Kuala melaksanakan pelatihan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Pelatihan Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PTP2A) bagi kelompok pencegahan KDRT tersebut  bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Ijejela  Batola melaksanakan pelatihan

Acara  dibuka Asisten Bidang Pembangunan M Anthony dengan menghadirkan nara sumber Ketua P2TP2A Ijejela Batola Hj Sri Wahyuningsih Supriyono dan  melibatkan sejumlah organisasi wanita, ibu-ibu rumah tangga, pihak kecamatan dan desa se-Batola.

Kepala DPPKBP3A Batola H Syarkawi mengatakan, saat ini kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak  mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Salah satu penyebabnya, katanya, banyaknya masyarakat belum menyadari tindakan yang dilakukan berdampak buruk terhadap korban serta dapat berimplikasi terhadap hukum bagi pelakunya.

Sehubungan itulah, sebut dia, sehingga dilaksanakan pelatihan ini dengan tujuan agar bisa mencegah segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga, melindungi korban, menindak pelaku, serta memeliharaa keutuhan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera.

Terpisah, Asisten Bidang Pembangunan M Anthony dalam sambutan tertulis Bupati H Hasanuddin Murad memberi apresiasi atas terlaksananya kegiatan dalam rangka pembentukan kelompok masyarakta dalam upaya pencegahan KDRT secara terpadu dengan memberdayakan dam melibatkan komponen masyarakat.

Bupati menilai, kegiatan di samping untuk memperluas pengetahuan dan pemahamanan masyarakat terhadap permasalahan KDRT juga didasari segala keterbatasan pemerintah dalam rangka menunjang penanganan dan pencegahan.

Bupati berharap, melalui pelatihan selain dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat juga dapat membangun hubungan sinergis dalam kebersamaan yang kuat antara pemkab dan unsur masyarakat dalam rangka bersama menyukseskan pelaksanaan berbagai kebijakan khususnya berkenaan upaya pencegahan KDRT.

Untuk itu, kepada seluruh peserta bupati harapkan agar benar-benar mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh hingga tuntas.

"Manfaatkan kesempatan ini untuk mengetahui lebih jauh ragam persoalan yang merupakan pemicu terjadinya KDRT termasuk pencegahan dan penanganannya," pintanya.

Sementara, Ketua P2TP2A Ijejela Batola Hj Sri Wahyuningsih Supriyono SH pihaknya siap memberikan segala pelayanan termasuk pelayanan hukum bagi korban mulai dari konsultasi hukum, pendampingan hukum dalam proses di tingkat kepolisian, kejaksaan dan pengadilan, serta mediasi.

Karena itu, isteri Sekretaris Daerah H Supriyono itu mengharapkan kepada para korban untuk tidak segan-segan menyampaikan perseoalan KDRT kepada P2TP2A.


Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017