Siak, (Antaranews Kalsel) - Bupati Siak Syamsuar meminta dinas pariwisata dan komunitas terkait dalam mempromosikan wisata wilayah setempat hendaknya mengunakan bahasa inggris, guna menarik lebih banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke daerah berjulukan "negeri istana" ini.

"Bila perlu ditambah lagi dengan tiga bahasa lainnya seperti Jepang, Cina dan Arab. Agar pariwisata Siak dapat dikenal di mancanegara. Kalau promosi pariwisatanya mengunakan bahasa indonesia saja, hanya orang Indonesia saja yang berkunjung," katanya di Siak, Kamis.
   
Syamsuar mengklaim Kabupaten Siak adalah salah satu daerah yang memiliki destinasi wisata yang maju di Pulau Sumatera, panorama alamnya sangat layak untuk dikembangkan dan tidak kalah menariknya dengan daerah lainnya.

Untuk mendukung penggembangan potensi kepariwisataan terutama wisata alam seperti air, pantai, dan hutan mangrove¿ yakni dengan cara tidak meninggalkan wisata religi dan kuliner khas Kabupaten Siak.

"Akan tetapi, tarif masuk ke Istana Siak masih menjadi tarif paling terendah di dunia pariwisata dibandingkan tempat wisata manapun," pungkasnya pula.
  
Syam menambahkan, Dinas Pariwisata setelah memiliki pemimpin yang baru ini  diharapkan ada perubahan, terhadap kegiatan wisata yang sudah menjadi kalender tetap pemerintah daerah kabupaten Siak setiap tahunnya

"Kita galakkan ini tetap menjadi ikon dan terus ditingkatkan dimasa yang akan datang," paparnya.

Sementara pariwisata alam yang akan dikembangkan dalam waktu dekat salah satunya adalah Danau Naga Sakti, sebagaimana diketahui sejak lebaran ketiga hingga saat ini ribuan orang sudah berkunjung kesana yang berlokasi di kecamatan Pusako.
   
"Artinya inikan potensial untuk dikembangkan, belum dibangun saja sudah ribuan pengunjung datang kesana, apalagi dikembangkan. Tentu bisa menjadi potensi PAD yang cukup besar, wisata Danau Naga Sakti ini perlu sentuhan pembangunan infrastruktur¿, mulai dari jalan menuju lokasi, areal parkir serta kafe-kafe yang menyajikan makanan khas Melayu, areal bermain serta sarana publik lainnya seperti musshola dan WC umum," tutupnya.

Pewarta: Fazar Muhardi dan Nella Marni

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017