Jumlah hotspot (titik api) di Tabalong, Kalimantan Selatan yang terdeteksi citra satelit National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA) selama 2011 sebanyak 44 titik.


Menurut kepala seksi perlindungan hutan dan lahan, Dinas kehutanan Tabalong, Mokhammad Nur'aini, jumlah hotspot yang terdeteksi cukup banyak di wilayah utara.

Masing-masing kecamatan Muara Uya, Jaro, Haruai dan Upau baik di dalam kawasan hutan maupun di lahan milik masyarakat.

"Titik api yang terdeteksi memang terbanyak di wilayah Utara Tabalong yakni Kecamatan Muara Uya, Jaro, Haruai dan Upau," jelas Nur'aini, Senin di Tanjung, ibukota Tabalong.

"Dari 44 titik api yang terdeteksi terbanyak berada di luar kawasan hutan yakni areal penggunaan lain dan yang berada di dalam kawasan hutan produksi ada sekitar 5 titik," tambahnya.

Untuk kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) titik api yang ditemukan masing-masing di Desa Solan Kecamatan Muara Uya, Desa Nalui Kecamatan Jaro dan Desa Dambung Raya Kecamatan Haruai.

Sedangkan di wilayah selatan, titik api yang terdeteksi masing-masing di Kecamatan Muaar Harus 2 titik, Banua Lawas 2 titik, Pugaan 1 titik dan Tanta 3 titik.

Sementara itu untuk kegiatan pengamanan hutan, UPT hutan lindung Dishut Tabalong bersama tim gabungan Polres Tabalong dan instansi terkait, selama 2011 berhasil mengamankan sekitar 23 band saw ilegal yang ada di kecamatan jaro.

Saat ini tercatat ada sekitar 16 band saw legal dan 18 band saw belum mengantongi izin atau ilegal.

"Dengan jumlah personil polisi hutan yakni hanya 5 orang, kegiatan pengamanan hutan kita dibantu pihak kepolisian mengingat luas kawasan hutan lindung di Tabalong mencapai  80 ribu hektare lebih, sehingga jadi kendala kita untuk menindak pelaku kejahatan di bidang kehutanan, " jelas salah satu anggota Polhut, Rismansyah./mia/B


 

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011