Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan Cabang Barabai melaksanakan layanan deteksi dini kanker rahim (serviks) di Puskesmas Sungai Karias Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Barabai, Sugiyanto di Amuntai, Kamis mengatakan, BPJS Kesehatan sengaja memilih deteksi dini Serviks yang digratiskan seiring HUT BPJS karena Kanker Serviks ini sudah menjadi penyakit nomor dua di Indonesia yang mengakibatkan pasiennya meninggal dunia.

"Hingga Mei 2017 BPJS Kesehatan sudah melayani 101.097 peserta untuk melakukan pemeriksaan dini kanker Serviks diharapkan bisa mencegah, karena jika sudah stadium lanjut susah diobati," ujar Sugiyanto.

Sugiyanto mengatakan, khusus untuk wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Barabai pihaknya menargetkan bisa memberikan layanan pemeriksaan metode IVA kepada 687 orang dan metode Pap Smear sebanyak 658 orang.

Hingga Juni 2017, katanya sudah terealisasi sebanyak 151 orang untuk metode pemeriksaan IVA atau sekitar 21,98 % dan metode Pap Smear sebanyak 91 orang atau 13,83 persen.

Dikatakan, layanan deteksi dini kanker serviks yang dilaksanakan BPJS Kesehatan ini juga dalam rangka mendukung Program atau gerakan masyarakat sehat (Germas).

Dalam rangka pemberian layanan deteksi dini Kanker Serviks HUT BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan TP PKK HSU, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dinas Kesehatan Kabupaten HSU, Bhayangkari dan Persit Chandra Kirana.

Hari pertama layanan deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Sungai Karias sudah lebih 100 orang yang mendaftar kegiatan pemerikaaan gratis ini. Rencananya kegiatan yang serentak dilaksanakan BPJS kesehatan secara nasional ini akan berlangsung hingga 31 Juli 2017.

Sugianto memaparkan, berdasarkan data per 7 Juli 2017 terdapat 178.771.035 jiwa penduduk Indonesia yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dengan jumlah mitra layanan fasilitas kesehatan tingkat pratama total 20.861 unit, terdiri 9829 puskesmas, 4516 dokter praktek perorangan, 1151 dokter praktek gigi perorangan, 5351 klinik pratama dan 14 rumah sakit D pratama.

"Kita juga bekerja sama dengan 5443 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut terdiri 2175 rumah sakit, 2270 apotek dan 998 optik," terangnya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017