Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) mengerahkan 565 personel gabungan untuk mendukung penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Perwira Menengah Administrasi (PALMA) Polda Kalsel AKP Prima Pringgo mewakili Kapolda Kalsel Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan mengatakan pengerahan personel tersebut pada Operasi Aman Nusa II Intan 2025 yang berlangsung selama 55 hari mulai 7 Agustus hingga akhir September.
Baca juga: Cegah karhutla, BMKG modifikasi cuaca di Kalsel
“Posko utama di tingkat provinsi didirikan di Polda Kalsel, sedangkan untuk posko kabupaten/kota sedang disesuaikan dengan arahan Mabes Polri yang baru diterbitkan awal pekan ini,” ujar Prima dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis.
Prima menjelaskan personel yang dikerahkan berasal dari Polda dan seluruh jajaran Polres/Polresta di wilayah hukum Kalsel dengan menerapkan sistem piket dan patroli di posko utama maupun di daerah rawan karhutla.
Untuk mendukung koordinasi dan pelaporan, Polda Kalsel memanfaatkan aplikasi Lancang Kuning dan GWS yang terintegrasi di lingkungan Polri.
Baca juga: Kementerian LH: 11 ribu hektare lahan terbakar
Sejak tiga hari terakhir, Prima menuturkan tim gabungan menggelar pelatihan bagi operator posko, meskipun sebagian besar merupakan personel baru.
“Walaupun masih belajar, kami membekali mereka keterampilan agar pelaporan dan koordinasi di lapangan dapat berjalan lancar,” katanya.
Ia menegaskan, Polda Kalsel siap membantu pemerintah daerah dan instansi terkait di semua tahap penanganan karhutla, mulai dari pencegahan, patroli, hingga penindakan.
“Intinya, kami siap bergerak bersama semua pihak untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat dari ancaman karhutla,” tegasnya.
Baca juga: Ketua DPRD Banjarbaru dorong anggota dewan turut siaga karhutla
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025
Perwira Menengah Administrasi (PALMA) Polda Kalsel AKP Prima Pringgo mewakili Kapolda Kalsel Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan mengatakan pengerahan personel tersebut pada Operasi Aman Nusa II Intan 2025 yang berlangsung selama 55 hari mulai 7 Agustus hingga akhir September.
Baca juga: Cegah karhutla, BMKG modifikasi cuaca di Kalsel
“Posko utama di tingkat provinsi didirikan di Polda Kalsel, sedangkan untuk posko kabupaten/kota sedang disesuaikan dengan arahan Mabes Polri yang baru diterbitkan awal pekan ini,” ujar Prima dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis.
Prima menjelaskan personel yang dikerahkan berasal dari Polda dan seluruh jajaran Polres/Polresta di wilayah hukum Kalsel dengan menerapkan sistem piket dan patroli di posko utama maupun di daerah rawan karhutla.
Untuk mendukung koordinasi dan pelaporan, Polda Kalsel memanfaatkan aplikasi Lancang Kuning dan GWS yang terintegrasi di lingkungan Polri.
Baca juga: Kementerian LH: 11 ribu hektare lahan terbakar
Sejak tiga hari terakhir, Prima menuturkan tim gabungan menggelar pelatihan bagi operator posko, meskipun sebagian besar merupakan personel baru.
“Walaupun masih belajar, kami membekali mereka keterampilan agar pelaporan dan koordinasi di lapangan dapat berjalan lancar,” katanya.
Ia menegaskan, Polda Kalsel siap membantu pemerintah daerah dan instansi terkait di semua tahap penanganan karhutla, mulai dari pencegahan, patroli, hingga penindakan.
“Intinya, kami siap bergerak bersama semua pihak untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat dari ancaman karhutla,” tegasnya.
Baca juga: Ketua DPRD Banjarbaru dorong anggota dewan turut siaga karhutla
Editor : Taufik Ridwan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025