Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua DPW Partai Berkarya Kalimantan Selatan H Abdul Latief menyatakan, partainya di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut siap menghadapi verifikasi faktual.
"Menghadapi verifikasi faktual pada semua kabupaten/kota serta kecamatan di Kalsel sudah terbentuk kepengurusan Partai Berkarya," ucapnya usai menghadiri HUT ke-49 Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Tahun 2017 di Banjarmasin, Minggu.
"Berdasarkan persiapan dan kesiapan kami, insya Allah Partai Berkarya di Kalsel lolos verifikasi," lanjut Abd Latief yang kini Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) di provinsi tersebut.
Ketika ditanya, kalau partai politik (parpol) tidak lolos verifikasi, bupati bergelar sarjana teknik, sarjana dan magister hukum itu dengan santai mengatakan, hal tersebut berarti Partai Berkarya gagasan H Tomi Soeharto belum berhasil mengikuti Pemilu 2019.
"Namun masih ada nilai positif dari pembentukan Partai Berkarya itu, terutama bagi pribadi diri `ulun` (saya) sendiri berarti membuat banyak teman atau menambah silaturahim," tutur mantan anggota DPRD Kalsel tersebut.
"Tetapi yang jelas kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Masalah lolos atau tidak lolos verifikasi, itu persoalan lain dan tergantung dari tim verifikasi tersebut," demikian Abd Latief.
Sebelumnya Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Berkarya Neneng A Tuti mengharapkan, partai politiknya bisa lolos verifikasi faktual sehingga dapat menjadi peserta pemilihan umum (Pemilu) mendatang atau tahun 2019.
Ia mengatakan, tujuan pembentukan Partai Berkarya antara lain untuk menjaga harkat dan martabat negara dan bangsa Indonesia, seperti melalui pembangunan ekonomi kerakyatan.
"Contoh lain dalam swasembada pangan yang pernah diakui Organisasi Pangan Se-dunia atau FAO pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Hal tersebut menjadi salah satu komitmen Partai Berkarya," lanjutnya.
"Oleh sebab itu, selain terbentukan DPW, kita berharap pula Partai Berkarya di Kalsel bisa lolos dalam verifikasi nanti. Minimal 75 persen dari 13 kabupaten/kota di provinsi ini terbentuk kepengurusan Partai Berkarya," demikian Tuti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Menghadapi verifikasi faktual pada semua kabupaten/kota serta kecamatan di Kalsel sudah terbentuk kepengurusan Partai Berkarya," ucapnya usai menghadiri HUT ke-49 Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Tahun 2017 di Banjarmasin, Minggu.
"Berdasarkan persiapan dan kesiapan kami, insya Allah Partai Berkarya di Kalsel lolos verifikasi," lanjut Abd Latief yang kini Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) di provinsi tersebut.
Ketika ditanya, kalau partai politik (parpol) tidak lolos verifikasi, bupati bergelar sarjana teknik, sarjana dan magister hukum itu dengan santai mengatakan, hal tersebut berarti Partai Berkarya gagasan H Tomi Soeharto belum berhasil mengikuti Pemilu 2019.
"Namun masih ada nilai positif dari pembentukan Partai Berkarya itu, terutama bagi pribadi diri `ulun` (saya) sendiri berarti membuat banyak teman atau menambah silaturahim," tutur mantan anggota DPRD Kalsel tersebut.
"Tetapi yang jelas kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Masalah lolos atau tidak lolos verifikasi, itu persoalan lain dan tergantung dari tim verifikasi tersebut," demikian Abd Latief.
Sebelumnya Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Berkarya Neneng A Tuti mengharapkan, partai politiknya bisa lolos verifikasi faktual sehingga dapat menjadi peserta pemilihan umum (Pemilu) mendatang atau tahun 2019.
Ia mengatakan, tujuan pembentukan Partai Berkarya antara lain untuk menjaga harkat dan martabat negara dan bangsa Indonesia, seperti melalui pembangunan ekonomi kerakyatan.
"Contoh lain dalam swasembada pangan yang pernah diakui Organisasi Pangan Se-dunia atau FAO pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Hal tersebut menjadi salah satu komitmen Partai Berkarya," lanjutnya.
"Oleh sebab itu, selain terbentukan DPW, kita berharap pula Partai Berkarya di Kalsel bisa lolos dalam verifikasi nanti. Minimal 75 persen dari 13 kabupaten/kota di provinsi ini terbentuk kepengurusan Partai Berkarya," demikian Tuti.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017