Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, menargetkan optimalisasi lahan pertanian seluas 1.696 hektare dengan realisasi mencetak sawah sekitar 225 hektare pada 2025.
Bupati Batola Bahrul Ilmi mengatakan program Optimalisasi Lahan (Opla) menjadi salah satu strategi utama untuk meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan petani di daerah.
Baca juga: Kemenkum Kalsel kaji Perda Perlindungan Lahan Pertanian Kabupaten Batola
“Pada 2025, Kabupaten Batola mendapatkan program Opla seluas 1.696 hektare dan program cetak sawah baru seluas 225 hektare,” ungkap Bahrul usai kegiatan panen raya di lahan sawah Brigade Pangan, Desa Waringin Kencana, Kecamatan Wanaraya.
Ia pun menyampaikan rasa syukur terhadap hasil panen padi yang dinilai sangat baik dan menjadi bukti nyata dari upaya bersama dalam memajukan sektor pertanian.
“Alhamdulillah, hasil panen kali ini terlihat sangat bagus. Semoga membawa berkah dan manfaat bagi para petani,” ujarnya.
Bahrul menegaskan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus selalu tersedia, sehingga ketahanan pangan menjadi prioritas dalam pembangunan daerah.
Baca juga: Bupati Batola gagas bangun tanggul seluas 5 hektare
“Sektor pertanian sangat strategis, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, tapi juga sebagai penggerak ekonomi, meningkatkan pendapatan petani, dan pencipta lapangan kerja,” katanya.
Pemkab Batola, lanjut dia, terus mendorong modernisasi pertanian melalui pemanfaatan teknologi tepat guna dan perbaikan infrastruktur pertanian.
Selain itu, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta penguatan peran penyuluh lapangan juga menjadi bagian dari program peningkatan produktivitas petani.
Bupati Bahrul juga mengapresiasi kepada seluruh pihak, termasuk Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura serta para petugas penyuluh lapangan (PPL) terhadap pendampingan terhadap petani.
“Semoga upaya kita bersama ini terus membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat Batola dan mampu menjaga kemandirian pangan daerah,” tutur Bahrul.
Baca juga: Mentan RI: Brigade Pangan strategis tingkatkan produktivitas pertanian
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025
Bupati Batola Bahrul Ilmi mengatakan program Optimalisasi Lahan (Opla) menjadi salah satu strategi utama untuk meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan petani di daerah.
Baca juga: Kemenkum Kalsel kaji Perda Perlindungan Lahan Pertanian Kabupaten Batola
“Pada 2025, Kabupaten Batola mendapatkan program Opla seluas 1.696 hektare dan program cetak sawah baru seluas 225 hektare,” ungkap Bahrul usai kegiatan panen raya di lahan sawah Brigade Pangan, Desa Waringin Kencana, Kecamatan Wanaraya.
Ia pun menyampaikan rasa syukur terhadap hasil panen padi yang dinilai sangat baik dan menjadi bukti nyata dari upaya bersama dalam memajukan sektor pertanian.
“Alhamdulillah, hasil panen kali ini terlihat sangat bagus. Semoga membawa berkah dan manfaat bagi para petani,” ujarnya.
Bahrul menegaskan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus selalu tersedia, sehingga ketahanan pangan menjadi prioritas dalam pembangunan daerah.
Baca juga: Bupati Batola gagas bangun tanggul seluas 5 hektare
“Sektor pertanian sangat strategis, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, tapi juga sebagai penggerak ekonomi, meningkatkan pendapatan petani, dan pencipta lapangan kerja,” katanya.
Pemkab Batola, lanjut dia, terus mendorong modernisasi pertanian melalui pemanfaatan teknologi tepat guna dan perbaikan infrastruktur pertanian.
Selain itu, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta penguatan peran penyuluh lapangan juga menjadi bagian dari program peningkatan produktivitas petani.
Bupati Bahrul juga mengapresiasi kepada seluruh pihak, termasuk Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura serta para petugas penyuluh lapangan (PPL) terhadap pendampingan terhadap petani.
“Semoga upaya kita bersama ini terus membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat Batola dan mampu menjaga kemandirian pangan daerah,” tutur Bahrul.
Baca juga: Mentan RI: Brigade Pangan strategis tingkatkan produktivitas pertanian
Editor : Taufik Ridwan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025