Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 53 persen desa tertinggal menjadi sasaran Program Kampung KB yang mulai dicanangkan Juli 2017 di Provinsi Kalimantan Selatan.

"Program Kampung KB sebagai upaya pemerintah mendekatkan layanan KB di wilayah perdesaan maupun dusun, dan tahun ini sasaran program tersebar pada 143 kecamatan di Provinsi Kalsel," kata Kepala Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalsel Ahmad Sajali, di Tanjung, Kamis.

Menurut Sajali, saat pencanangan Kampung KB di Desa Purui, Kecamatan Jaro dan Desa Burum, Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong melalui Program Kampung KB selain bisa menguatkan upaya pengendalian penduduk, sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Pada Kabupaten Tabalong terpilih enam desa sebagai percontohan Kampung KB.

Enam desa tahun ini menjadi kampung KB, yaitu Desa Kasiau Raya Kecamatan Murung Pudak, Desa Walangkir Kecamatan Tanta, dan Desa Banyu Tajun Kecamatan Tanjung serta Desa Purui Kecamatan Jaro, Desa Burum Kecamatan Bintang Ara, dan Desa Murung Karangan Kecamatan Kelua.

Saat ini pencanangan program gagasan Presiden Joko Widodo ini di Kabupaten Tabalong sudah dilaksanakan pada dua desa, yakni Desa Purui dan Desa Burum dengan target peningkatan kepesertaan KB.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Tabalong Hormansyah mengatakan, tahun sebelumnya pencanangan Kampung KB hanya dilaksanakan di Desa Hapalah, Kecamatan Banua Lawas.

"Desa percontohan Kampung KB merupakan wilayah dengan jumlah kepesertaan KB yang rendah termasuk metode kontrasepsi jangka panjang juga kecil," ujar Hormansyah.

Jika kepesertaan KB di `Bumi Saraba Kawa` ini meningkat akan berdampak pada peningkatan taraf hidup.

Karena itu, menurutnya, ditargetkan enam bulan ke depan program ini bisa membuahkan hasil.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017