Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Selama pelaksanaan Operasi Ramadniya 2017 yang baru saja berakhir itu terlihat kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan (Curat) yang masih dominan terjadi.


"Kejahatan tertinggi di wilayah Kota Banjarmasin selama pelaksanaan operasi itu adalah aksi pencurian dengan pemberatan," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Anjar Wicaksana di Banjarmasin, Rabu.

Dikatakanya, tingkat kriminalitas seperti pencurian dengan pemberatan memang dominan bila dibandingkan dengan aksi pencurian kendaraan bermotor ataupun aksi pencurian dengan kekerasan.

Anjar pun mengaku cukup bersyukur karena tidak sampai ada terjadi kasus-kasus menonjol sepanjang Ramadhan tahun ini.

"Alhamdulilah beberapa kasus curat berhasil kami ungkap dan pelakunya kini tinggal menunggu sidang guna mempertanggungjawabkan perbuatannya," ucap Anjar.

Alumnus Akpol 1993 itupun memberikan apresiasi kepada jajarannya baik di tingkat Polres maupun Polsek yang selalu berhasil mengungkap setiap kasus yang terjadi selama Ramadhan.

Sedangkan kepada masyarakat, Anjar juga mengucapkan terima kasih karena situasi Kamtibmas benar-benar terjaga kondusif di Kota Seribu Sungai tanpa adanya gejolak berarti yang mengganggu kondusifitas kewilayahan.

"Proaktifnya masyarakat yang melapor ke polisi karena rumahnya ditinggal mudik dan juga program penitipan kendaraan bermotor di Polres dan seluruh Polsek sangat efektif untuk menekan aksi pencurian kendaraan bermotor," tutur Kapolresta Banjarmasin.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017