Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rantau, Kalimantan Selatan, Renaldi Hutagalung menepis tudingan adanya praktik suap dalam proses penempatan atau pemindahan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Rantau.
"Kalau ada yang bilang supaya bisa bertahan di sini harus bayar, bayar sama siapa? Kalau memang ada bukti, saya pastikan akan menindak tegas petugas yang terlibat," kata Renaldi di Rantau, Kabupaten Tapin, Senin.
Baca juga: Rutan Rantau pastikan WBP konsumsi makanan layak dan bergizi
Ia menyebutkan seluruh kebijakan pemindahan maupun penempatan WBP mengacu pada ketentuan yang berlaku, termasuk Peraturan Menteri Hukum dan HAM.
Renaldi menjelaskan narapidana kasus narkotika dengan vonis lebih dari empat tahun wajib dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan dengan tingkat pengamanan lebih tinggi seperti Lapas Karang Intan di Banjarbaru.
Namun, kata dia, ada sejumlah kondisi khusus yang dapat menjadi alasan WBP tetap ditahan di Rutan Rantau berdasarkan pertimbangan kemanusiaan.
"Empat hal yang kami jadikan acuan adalah perilaku baik, kesediaan membantu tugas pengamanan, keterlibatan dalam program ketahanan pangan, serta faktor keluarga, seperti orang tua atau anak sakit," ujarnya.
Renaldi mengatakan mayoritas WBP di Rutan Rantau berasal dari wilayah Tapin, sehingga pemindahan ke luar daerah berpotensi menyulitkan keluarga untuk membesuk karena faktor jarak dan biaya.
“Kalau semua dipindahkan ke Karang Intan atau Tanjung, keluarga mereka akan kesulitan. Kami ambil jalan tengah, tentu tetap dalam koridor aturan,” ucapnya.
Menanggapi keluhan soal paket barang titipan dari keluarga, Renaldi menjelaskan bahwa aturan waktu pengiriman diberlakukan untuk ketertiban, namun tetap memberi ruang toleransi bagi yang memiliki alasan kuat.
Ia menyebutkan, jadwal layanan titipan barang dan makanan Senin dan Kamis pukul 09.00 sd 12.00 Wita, Sabtu 09.00 sd 11.30 Wita, sedangkang Jumat dan Minggu libur
Baca juga: Rutan Rantau razia WBP Blok C guna perkuat keamanan
“Kalau ada keluarga dari jauh terhalang waktu, kami tetap bantu. Tapi yang dekat-dekat dan sudah tahu jadwal, tolong hargai aturan. Ini soal manajemen dan keamanan,” ujarnya.
Renaldi mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya isu-isu negatif yang belum tentu benar.
“Kami kelola Rutan ini seprofesional mungkin. Jika ada petugas melanggar, kami tidak ragu bertindak,” ucap Renaldi.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025