Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Seorang pengunjung objek wisata Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel), tenggelam hingga meninggal dunia pada liburan lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah.

Ketika dikonfirmasi Kepala Bidang Distenasi dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Hulu Sungai Selatan (HSS) Budi Wahono di Kandangan, ibukota kabupaten tersebut (135 kilometer utara Banjarmasin), Minggu membenarkan kejadian yang menimpa pengunjung Loksado itu.

"Tempat kejadian perkara (TKP) yang menimpa pengunjung itu di air terjun Haratai pada bagian hulu objek wisata alam Loksado," tuturnya didampingi salah satu kepala seksinya Suedi, menjawab Kalsel lewat telepon selular (hp).

Ia menerangkan, korban air terjun Haratai dan meninggal dunia pada 1 Juli 2017 atau H+6 bernama Syamsul berusia 34 tahun laki-laki asal Banjarmasin itu dugaan sementara murni kecelakaan atau karena kelalaian yang bersangkutan.

"Korban yang tenggelam di kawasan air terjun Haratai itu diduga tidak bisa berenang, dan tidak mematuhi rambu/petunjuk untuk keselamatan pengunjung," ujarnya mengutip keterangan petugas pengelola air terjun tersebut.

"Berdasarkan infrmasi penduduk setempat, korban berada di lokasi air terjun Haratai lebih awal atau sebelum petugas keamanan dan pengelolaan objek wisata itu ada. Tetapi walau petugas belum ada, jika mematuhi rambu/petunjuk, kemungkinan tidak terjadi korban," kutipnya.

Penduduk setempat juga menduga masuk kawasan air terjun Haratai lewat belakang yang rentan terjadi kecelakaan, bukan melalui depan yang sudah ada petunjuk pengaman.

Peristiwa korbannya warga asal "kota seribu sungai" Banjarmasin itu yang pertama kali sepanjang air terjun Haratai menjadi sasaran pengunjung objek wisata Loksado, dan kejadian tersebut kini dalam penanganan yang berwajib, demikian Budi Wahono.

Di Loksado tersebut juga terdapat air terjun Kilat Api, taman pelestarian anggrek khas hutan Kalimantan, serta objek wisata budaya/relegi dari komunitas masyarakat terasing pedalaman Meratus.

Selain itu, kini ada permandian air (banyu) panas Tanuhi berserta vilanya buat pengunjung menginap dengan pengelola pemerintah kabupaten (Pemkab) HSS, terkecuali air terjun Haratai pengelolanya masyarakat setempat.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017