Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pengusaha ekspedisi Lintas Jawa mengatakan meningkatnya jumlah penumpang kapal laut yang mudik ke Pulau Jawa berimbas pada berkurangnya jatah truk ekspedisi, sehingga banyak barang dagangan tertahan di Surabaya.

 "Sebanyak 10 truk membawa barang dari Jakarta belum terbongkar muatannya di Surabaya menunggu disalin ke truk dari Banjarmasin, karena pemberangkatan truk kami di Pelabuhan Trisakti sangat terbatas," kata Owner Lintas Jawa Group Saut Nathan Samosir di Banjarmasin, Jumat.


 Padahal, kata Samosir, barang yang dibawa ke Banjarmasin tersebut sebagian besar untuk kebutuhan Lebaran, yakni konveksi.


 Selain pakaian baru untuk berlebaran masyarakat, momen Hari Raya Idul Fitri tahun ini juga bersamaan dengan menyambut tahun ajaran baru sekolah, ekspedisi juga banyak mengangkut seragam sekolah.


 "Di satu sisi kami mengerti banyak pemudik asal Pulau Jawa yang ingin pulang, di sisi lain kami juga kasian warga Kalsel, khususnya pedagang yang ingin segera menjual pakaian Lebaran sebelum hari H," ucap Samosir.


 Menurut Samosir, angkutan barang di jalur laut sebenarnya bisa teratasi alias tidak terganggu jika kapal yang melayani pelayaran jumlahnya normal.


 "Boro-boro kapal ditambah, kapal yang ada malah berkurang dari rutin lima kapal jadi hanya tiga kapal saja, sehingga yang normalnya 30 truk perhari jalan, hanya dikasih empat unit," ujarnya.


 Sementara itu Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin memang membatasi truk barang sejak H-5 secara situsional. Jika penumpang dan kendaraan pribadi membludak, maka truk barang akan dikurangi.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017