Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Mulyono mengatakan, bulan Ramadan dijadikan sarana mencegah adu domba yang saat ini terus terjadi dan cukup mengancam persatuan maupun kesatuan bangsa.

"Saat ini terjadi bangsa kita tengah menghadapi adu domba sehingga bulan Ramadan dijadikan sarana mencegah perusak persatuan dan kesatuan itu," ujarnya di Banjarbaru, Kalsel, Rabu.

Pernyataan Kasad disampaikan pada safari ramadan di halaman Mako Rindam VI/Mulawarman Banjarbaru yang dihadiri oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Kapolda Brigjend Rahmat Mulyana.

Menurut kasad, saat ini cukup banyak isu pemecah belah bangsa bermunculan mulai dari kelompok radikalisme, paham Partai Komunis Indonesia (PKI) maupun hal yang mendiskreditkan Pancasila.

Ditekankan, seluruh permasalahan itu ujungnya bertujuan memecah belah dan menghancurkan rasa persatuan maupun kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama dan golongan.

"Kita semua jangan sampai terbawa dalam adu domba itu dan harus tetap bersatu sehingga bangsa semakin besar dan kuat," ucapnya dihadapan ribuan jamaah safari ramadan itu.

Dikatakan, cara mencegah adu domba terutama melalui momentum ramadan yakni melakukan intropeksi terhadap diri sendiri dan evaluasi atas apa yang telah dikerjakan selama menjalani kehidupan.

Dijelaskan, ramadan yang identik dengan acara buka puasa bersama bisa menjadi sarana silaturahmi sekaligus meningkatkan ketaqwaan dan keimanan setiap umat muslim.

"Melalui buka puasa bersama, kita bisa bertemu dan saling mengenal satu sama lain sehingga bisa bersama-sama saling menjaga keutuhan bangsa dan negara tercinta," ucapnya.

Selanjutkan, kasad meminta kepada segenap prajurit TNI di jajaran Kodam VI/Mulawarman bekerja sebaik-baiknya melaksanakan tugas menegakan institusi maupun menjaga bangsa dan negara.

"Mari kita semua mengambil hikmah di bulan ramadan yang penuh berkah dan rahmat sehingga mendapatkan ampunan serta kekuatan membesarkan bangsa dan negara," kata dia.

Sementara itu, penceramah Prof KH Mujiburahman menekankan kekuatan TNI yang mendapat kepercayaan masyarakat hingga mencapai 90 persen berdasarkan hasil survei suatu lembaga.

"Institusi maupun personel TNI telah mendapat sebuah kepercayaan besar dari masyarakat sehingga harus dijaga dan dipelihara," kata Wakil Rektor II UIN Kalsel itu.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017