Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Jajaran Subbid Provost Bidang Propam Polda Kalsel menggelar Penegakan Tertib Disiplin (Gaktiblin) terhadap anggota Polisi Wanita (Polwan) di seluruh Polres jajaran.
"Giat Gaktiblin saat Ramadhan ini sudah kami mulai dari Polres Banjarbaru hingga ke semua Polres di Hulu Sungai sampai ke Polres Tabalong," kata Kasubbid Provost Polda Kalsel Kompol Yacob di Banjarmasin, Minggu.
Dalam kegiatan yang juga diisi arahan dari Pakor Polwan Polda Kalsel AKBP Sawitri tentang pemantapan jati diri Polwan tersebut, anggota Provost memeriksa satu persatu tampilan sikap para srikandi Polri, termasuk mengecek Kartu Tanda Anggota (KTA) dan lain sebagainya.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan beberapa pelanggaran. Di antaranya potongan rambut yang panjang melebihi ketentuan, pemakaian perhiasan berlebih serta penggunaan jilbab yang tidak sesuai dengan aturan.
"Setelah dibuka jilbabnya, ternyata ada rambut yang panjang lebih dari 2 centimeter di bawah kerah dan kami juga ingin memastikan tidak ada rambut yang dicat atau disemir selain warna hitam," ucap Yacob.
Dikatakannya, untuk Polwan yang melanggar ketentuan dan aturan akan diberi sanksi agar ke depannya lebih tertib dan disiplin lagi.
Kegiatan Gaktiblin Polwan itu dalam rangka menindaklanjuti arahan Kabid Propam Polda Kalsel AKBP Decky Hendarsono tentang penggunaan seragam Polri. Seluruh Polres termasuk di Polda akan dilakukan pemeriksaan terhadap semua Polwan.
Selain itu, dalam arahan pemantapan jati diri Polwan, diingatkan juga etika mengupload ke media sosial baik itu berupa foto, video dan lain sebagainya yang bisa mengundang stigma negatif terhadap sosok seorang Polwan dan pada akhirnya merusak citra Polri secara keseluruhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Giat Gaktiblin saat Ramadhan ini sudah kami mulai dari Polres Banjarbaru hingga ke semua Polres di Hulu Sungai sampai ke Polres Tabalong," kata Kasubbid Provost Polda Kalsel Kompol Yacob di Banjarmasin, Minggu.
Dalam kegiatan yang juga diisi arahan dari Pakor Polwan Polda Kalsel AKBP Sawitri tentang pemantapan jati diri Polwan tersebut, anggota Provost memeriksa satu persatu tampilan sikap para srikandi Polri, termasuk mengecek Kartu Tanda Anggota (KTA) dan lain sebagainya.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan beberapa pelanggaran. Di antaranya potongan rambut yang panjang melebihi ketentuan, pemakaian perhiasan berlebih serta penggunaan jilbab yang tidak sesuai dengan aturan.
"Setelah dibuka jilbabnya, ternyata ada rambut yang panjang lebih dari 2 centimeter di bawah kerah dan kami juga ingin memastikan tidak ada rambut yang dicat atau disemir selain warna hitam," ucap Yacob.
Dikatakannya, untuk Polwan yang melanggar ketentuan dan aturan akan diberi sanksi agar ke depannya lebih tertib dan disiplin lagi.
Kegiatan Gaktiblin Polwan itu dalam rangka menindaklanjuti arahan Kabid Propam Polda Kalsel AKBP Decky Hendarsono tentang penggunaan seragam Polri. Seluruh Polres termasuk di Polda akan dilakukan pemeriksaan terhadap semua Polwan.
Selain itu, dalam arahan pemantapan jati diri Polwan, diingatkan juga etika mengupload ke media sosial baik itu berupa foto, video dan lain sebagainya yang bisa mengundang stigma negatif terhadap sosok seorang Polwan dan pada akhirnya merusak citra Polri secara keseluruhan.
Editor : Gunawan Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017