Balangan, (Antaranews Kalsel) - Kelanjutan pembangunan Bendung Pitap, di Desa Nungka, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, Kalsel, masih menyisakan permasalahan yang belum terselesaikan hingga kini.

Perwakilan masyarakat Abdul Kadir dan Abdul Sukur, Senin (5/6), mengatakan hingga kini wilayah terdampak genangan air proyek Bendung Pitap masih belum ada penyelesaian maupun penggantian, sementara air terus menggenangi kebun karet mereka.

"Disekitar Sungai Tiwen kurang lebih satu kilo meter dari bendungan,  merupakan wilayah genangan atau wilayah yang berimbas tergenang oleh proyek bendung pitap, sampai kini belum dibebaskan. padahal data-datanya sudah masuk, sementara luasan wilayah terdampak genangan air diperkirakan akan terus bertambah," ujarnya.

Menurut dia, terdapat puluhan hektare lahan yang akan berdampak banjir jika proyek ini terus dilanjutkan, dan lahan tersebut juga belum direncanakan untuk dibebaskan.

Pihaknya meminta kepada Pemerintah Daerah, DPRD, Kejari, Mapolres agar dapat memfasilitasi penyampaian hak masyarakat untuk mendapatkan penggantian serta kejelasan status lahan mereka yang terus terdampak genangan air akibat pengerjaan proyek bendung pitap oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Regional II Kalimantan.

Untuk diketahui, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR-RI), Dr Ir Mochamad Basoeki Hadimoeljono MSc, meninjau langsung ke Bendung Pitap Kabupaten Balangan, pada Selasa, 04 Oktober 2016 lalu, yang menyatakan bahwa bendungan siap beroperasi pada 2018.

Dan terkait kondisi sistem bendungan yang rusak dan adanya lahan warga yang terdampak luapan air dan mengganggu pertanian karet warga, Mochamad Basoeki Hadimoeljono memerintahkan agar Balai Wilayah Sungai (BWS) Regional II Kalimantan, agar segera menyelesaikan.

"Kalau sistem elektrik bendungan yang rusak, kita ada biaya pemeliharaan yang bisa digunakan untuk mengganti. Adapun untuk lahan warga yang tergenang, saya perintahkan Balai Wilayah Sungai (BWS) Regional II Kalimantan agar segera menyelesaikannya," tegasnya waktu itu dihadapan warga, pemerintah daerah dan para wartawan.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017