Balangan, (Antaranews Kalsel) - Pasar Ramadhan di Kabupaten Balangan yang digelar setiap tahun menjadi momentum berharga bagi para usaha mikro kecil dan menengah untuk mempromosikan hasil produksinya.

Kepala Dinas Pariwisata, Rody Rahmadi Noor di Paringin Sabtu mengatakan, dengan adanya pasar Ramadhan yang diselenggarakan setiap tahun, diharapkan akan mampu menjadi sarana bagi UMKM untuk mengenalkan produk-produk olahannya.

"Mereka pelaku UKM dapat memasarkan produknya di lokasi pasar Ramadhan, sehingga dapat dikenal serta mudah didapatkan oleh konsumen," jelasnya.

Menurut Rody, selama ini, produk UKM yang digadang-gadang sebagai ciri khas "Bumi Sanggam" seperti Manday Chryspi, Kerupuk Waluh, dan lain sebagainya, susah didapatkan oleh warga sendiri, selain itu harganya juga cukup mahal.

"Diharapkan dengan adanya pasar Ramadhan, menjadi kesempatan bagi pelaku UKM tersebut untuk mengenalkan produknya kepada warga sendiri, sekaligus sebagai survei harga yang pantas dipasarkan," imbuhnya.

Mandai adalah makanan khas Kalsel yang terbuat dari kulit buah cempedak yang telah divermentasi. Makanan tersebut, biasanya digunakan untuk lauk atau sayur dengan dioseng-oseng atau dibuat krispi.

Oseng-oseng mandai ini sangat digemari, karena mampu menggugah selera makan, apalagi dimakan dengan nasi yang panas.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, setiap awal puasa, pemerintah Kabupaten Balangan, membuka stan pasar wadai untuk para UMKM.

Tahun 2017 ini, sebanyak 105 pedagang, menempati stand wisata kuliner di lokasi pasar Ramadhan 1438 Hijriah yang dipusatkan di terminal Paringin, Ibu Kota Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.

Pasar wadai yang juga sebagai destinasi wisata kuliner daerah tersebut, dibuka dan diresmikan oleh Bupati Balangan, H Ansharuddin dan Ketua TP PKK setempat Hj Nursidah Ansharuddin.

Aktivitas hari pertama wisata kuliner pasar ramadhan tersebut dipadati para pengunjung, dari berbagai daerah di Balangan.

Menurut Bupati Balangan, rutinitas tahunan pasar ramadhan tersebut memiliki khas tersendiri, di mana berbagai varian masakan makanan dan kue lokal ada di lokasi saung pasar ramadhan.

"Pasar ramadhan bukan hanya sebagai aktivitas jual beli menu berbuka siap saji, namun lebih kepada nilai budaya dan wisata, yaitu sebagai wadah bersilaturahim serta tempat menemukan berbagai varian masakan lokal," jelasnya.

Pewarta: Roly Supriyadi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017