Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Selatan H Suripno Sumas mengharapkan Balai Latihan Industri di Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sekitar 172 kilometer utara Banjarmasin, ibukota provinsi tersebut memiliki kekhususan.


"Saya kira mungkin ada baiknya kalau kegiatan BLI Nagara itu kembali seperti semula, tidak terkesan terlalu umum seperti Balai Latihan Kerja (BLK)," ujarnya di Banjarmasin, Rabu.

Harapan tersebut sesudah kunjungan kerja Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel ke Nagara untuk melihat perkembangan keberadaan BLI di daerah itu, yang tempo dulu atau sejak awalnya berada di bawah Departmen Perindustrian RI.

Sebagaimana kegiatan tempo dulu, BLI Nagara melatih warga yang berbakat dan memang mengeluti bidang industri, dengan harapan produk atau hasil kerja mereka meningkat, baik kuantitas maupun kualitas.

Sebagai contoh membuat mesin pemotong padi saat panen serta motor untuk membersihkan gulma di sela-sela tanaman tersebut, tutur pensiunan pegawai negeri sipil yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa itu menjawab Antara Kalsel.

Selain itu, produk industri berbahan baku logam seperti suku cadang untuk armada transportasi sungai (kapal angkutan pedalaman, dan kelotok/perahu bermotor kecil), lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin tersebut.

Menurut alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin bergelar sarjana dan magister ilmu hukum itu, kalau cuma menampung anak-anak putus sekolah atau untuk menyiapkan sumber daya manusia dalam kaitan ketenagakerjaan, maka cukup dengan BLK yang sudah ada.

"Kan kita Kalsel sudah memiliki BLK, antara lain di Banjarbaru, hibah dari Pemerintah Korea Selatan dengan kompetensi berbagai keilmuan dan teknologi. Kemudian di Rantau, ibukota Kabupaten Tapin," lanjutnya.

"Oleh karena itu, dengan keberadaan BLI Nagara selain bagaimana cara membantu penduduk setempat dalam produk industri/kerajinan logam supaya meningkat secara kuantitas dan kualitas, juga masyarakat dari luar Nagara yang menggeluti usaha komoditas tersebut," demikian Suripno.

Nagara sebuah kawasan industri kecil di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu sejak masa Hindia Belanda, dengan produk beragam serta bermacam-macam bahan baku seperti besi, nikel, timah, kuningan dan tembaga.

Sedangkan pangsa pasar hasil industri/kerajinan logam Nagara tersebut tidak hanya "Banua Anam" Kalsel atau provinsi itu sendiri, tetapi juga daerah tetangga seperti Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim), bahkan menusantara.

Banua Anam Kalsel itu meliputi Kabupaten Tapin, HSS, Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017