Martapura, (Antaranews Kalsel) - Jajaran Kepolisian Resor Banjar, Kalimantan Selatan mengantisipasi kemungkinan terjadinya penimbunan bahan pangan yang dilakukan oknum tertentu menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1438 Hijriah.


Kapolres Banjar AKBP Kukuh Prabowo di Kota Martapura, Senin mengatakan, pihaknya sudah membentuk satuan tugas untuk mencegah terjadinya penimbunan bahan kebutuhan pokok itu.

"Kami sudah membentuk satgas yang khusus mengawasi dan menindak apabila terjadi penimbunan bahan pangan. Jika ditemukan bukti, pelakunya tentu akan ditindak tegas," ujarnya.

Ia mengatakan, anggota satgas yang terdiri dari seluruh fungsi dan satuan di lingkup Polres Banjar dibantu aparatur sipil negara dari Pemkab Banjar siap mengawasi ketersediaan bahan pangan.

Ditekankan, jika terjadi gejolak harga yang cukup signifikan maka personel satgas akan diturunkan guna mengetahui penyebabnya sehingga masyarakat tidak resah atas kenaikkan harga pangan.

"Personel satgas sudah diturunkan untuk mengawasi harga pangan. Sejauh ini tidak ditemukan adanya penimbunan dan harga kebutuhan pokok juga relatif stabil," ucap Kukuh.

Menurut dia, personel satgas yang juga melibatkan anggota kepolisian sektor akan mengawasi perkembangan harga bahan pangan di wilayahnya dan wajib melaporkan secara berkala.

"Personel satgas yang diturunkan harus mengetahui perkembangan harga pangan termasuk ketersediaannya agar bisa diantisipasi sehingga tidak sampai menimbulkan gejolak," ujarnya.

Dikatakan, pihaknya juga sudah mengintruksikan kepala satuan reskrim dan kapolsek mengawasi setiap gejolak yang berkaitan dengan pangan di wilayah masing-masing.

"Kasat reskrim dan kapolsek kami intruksikan mengawasi keberadaan pasar di wilayahnya termasuk memantau setiap perkembangan harga sehingga jika ada gejolak bisa diantisipasi," katanya.

Ditambahkan, langkah yang diambil merupakan tindaklanjut instruksi kapolri sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta Polri ikut mengawasi harga dan ketersediaan bahan pangan.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017