Tanjung (Antaranews Kalsel) - Empat siswa Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLBN) Tabalong, Kalimantan Selatan, mengikuti ujian sekolah yang digelar serentak sejak 15 Mei 2017.


Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Tabalong Harsi di Tanjung, Rabu mengatakan empat siswa yang mengikuti ujian sekolah merupakan penderita tuna grahita dan tuna rungu.

"Tahun ini hanya empat siswa yang mengikuti ujian sekolah yang berakhir pada hari ini," jelas Harsi.

Sebagai tenaga pengawas di sekolah ini ungkap Harsi berasal dari SD Negeri Pembataan dibantu dari guru SDLB Negeri Tabalong.

Ujian sekolah dilaksanakan di dua ruang terpisah masing-masing untuk siswa penderita tuna rungu dan tuna grahita.

Salah satu siswa yang mengikuti ujian sekolah Helda terpaksa harus mendapat bimbingan guru sekolah karena ia kesulitan membaca soal.

Sebagai penderita tuna grahita Helda baru bisa memahami isi soal di hadapannya setelah dibacakan salah satu guru, Mahlita.

"Setelah dibacakan soalnya baru ia bisa menjawab karena Helda memang kesulitan dalam membaca," jelas Mahlita.

Memasuki hari ketiga ujian sekolah siswa berkebutuhan khusus ini harus mengerjakan soal untuk matapelajaran Ilmu Pengetahun Alam.

Di SDLB Negeri Tabalong sendiri terdapat 56 siswa mulai dari penderita tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita hingga autis

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017