Barabai, (Antaranews Kalsel) - Kelangkaan BBM jenis premium bersubsidi  yang akhir-akhir ini  terjadi dikeluhkan banyak warga,  karena premium selalu kosong ketika warga akan mengisi kendaraannya di SPBU.

Tak asing lagi, di empat SPBU yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), warga akan menemui tulisan premium habis, dan terpaksa warga mengisi BBM dengan jenis pertalite dan pertamax yang harganya lebih mahal.

Salah satu warga Udin menuturkan, kekosongan ini berlangsung berminggu-minggu, dirinya merasa heran karena pasokan premium dari Pertamina tetap rutin dikirim, namun sepertinya ada yang salah dalam pendistribusiannya sehingga tidak tepat sasaran.

Ketua LSM Aspirasi Rakyat Jelata (Asparaja) HST Masdulhak mengatakan BBM premium bersubsidi mulai sulit didapatkan di SPBU  HST.

"Ada pengurangan jumlah penyalurannya yakni 2 hari sekali baru disalurkan ke SPBU sehingga begitu dibuka langsung SPBU diserbu baik mobil maupun sepeda motor sehingga sebentar sudah habis",ujarnya.

Namun yang tidak bisa dimengerti, tambah dia, ada satu SPBU di  Barabai yang setiap hari dikirim BBM dari Pertamina sebanyak  16.000 liter,  tapi setiap dibuka tak berapa lama sudah habis diserbu pelansir dan harganya pun jauh diatas harga standar.

"Perlu di lakukan penyelidikan oleh pihak yang berkompeten, mengapa Pertamina bisa mengirim  BBM tersebut setiap hari. Kami khawatir  Pertamina tabang pilih dalam penyalurannya atau mungkin ada alasan lain," katanya,

Pihaknya meminta kepada Tim Sebar Pungli HST agar turun untuk menindaklanjuti informasi tersebut dan bila terbukti ada permainan dalam penyaluran BBM bersubsidi ini maka terhadap SPBU dan Pertamina bisa diambil tindakan tegas.

Pewarta: fathurrahman

Editor : Fathurrahman


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017