Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Jumlah penumpang kapal di Pelabuhan Samudra Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, untuk tujuan Makassar, Sulawesi Selatan, mulai meningkat dari jumlah normal yakni 100-125 penumpang.
Kepala PT Dharma Lautan Utama Cabang Batulicin Saleh di Batulicin, Rabu, mengatakan awalnya jumlah penumpang dari Pelabuhan Batulicin-Makasar dan sebaliknya maksimal 100 penumpang, dan 56 unit mobil, namun beberapa bulan terakhir penumpanng mulai meningkat hingga 20 persen.
"Peningkatan penumpang kapal tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah Makassar dimana para petani mengembangkan program pertanian yang dilakukan pemerintah daerah setempat, berupa komoditi bawang merah dan bawang putih," katanya.
Ia mengatakan, dari tanaman tersebut hasil panennya di jual ke daerah Tanah Bumbu, dan Kotabaru, dengan demikian barang-barang harsil pertanian tersebut didistribusikan ke daerah tujuan dengan menggunakan kapal.
Menurutnya, pedagang dan petani lebih banyak menggunakan kapal daripada menggunakan pesawat udara dalam menjual hasil panenannya ke Tanah Bumbu, dan Kotabaru, karena pertimabngan biaya terjangkau.
Dikatakan, meningkatnya jumlah penumpang hingga 20 persen dianggap belum signifikan untuk menmabh unit kapal, karena masih bisa di layani dengan satu kapal yang ada.
Berbeda dengan jumlah penumpang dari Batulicin-Surabaya, beberapa bulan terahir malah mengalami penurunan jumlah penumpang.
"Dengan adanya penurunan jumlah penumpang rute Batulicin-Surabaya kami terpaksa mengurangi frekuensi jadwal penyeberangan yang dulunya bdalam satu bulan enam kali keberangkatan, namun beberapa bulan terahir menjadi empat kali keberangkatan," tutunrya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala PT Dharma Lautan Utama Cabang Batulicin Saleh di Batulicin, Rabu, mengatakan awalnya jumlah penumpang dari Pelabuhan Batulicin-Makasar dan sebaliknya maksimal 100 penumpang, dan 56 unit mobil, namun beberapa bulan terakhir penumpanng mulai meningkat hingga 20 persen.
"Peningkatan penumpang kapal tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah Makassar dimana para petani mengembangkan program pertanian yang dilakukan pemerintah daerah setempat, berupa komoditi bawang merah dan bawang putih," katanya.
Ia mengatakan, dari tanaman tersebut hasil panennya di jual ke daerah Tanah Bumbu, dan Kotabaru, dengan demikian barang-barang harsil pertanian tersebut didistribusikan ke daerah tujuan dengan menggunakan kapal.
Menurutnya, pedagang dan petani lebih banyak menggunakan kapal daripada menggunakan pesawat udara dalam menjual hasil panenannya ke Tanah Bumbu, dan Kotabaru, karena pertimabngan biaya terjangkau.
Dikatakan, meningkatnya jumlah penumpang hingga 20 persen dianggap belum signifikan untuk menmabh unit kapal, karena masih bisa di layani dengan satu kapal yang ada.
Berbeda dengan jumlah penumpang dari Batulicin-Surabaya, beberapa bulan terahir malah mengalami penurunan jumlah penumpang.
"Dengan adanya penurunan jumlah penumpang rute Batulicin-Surabaya kami terpaksa mengurangi frekuensi jadwal penyeberangan yang dulunya bdalam satu bulan enam kali keberangkatan, namun beberapa bulan terahir menjadi empat kali keberangkatan," tutunrya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017