Barabai, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) melaksanakan program satu desa satu bidan guna peningkatan pelayanan kesehatan di wilayah pedesaan.
Wakil Bupati HST H A Chairansyah di Barabai, Selasa mengatakan saat ini ada beberapa desa yang belum memiliki tenaga bidan khususnya di wilayah pedalaman.
"Masyarakat yang berada di wilayah pedalaman atau pegunungan juga memerlukan pelayanan yang sama dalam bidang kesehatan," jelas Chairansyah.
Beberapa desa yang belum memiliki tenaga bidan diantaranya di Kecamatan Batang Alai Timur dan Hantakan.
Saat ini di daerah tersebut hanya ada tenaga perawat dan gizi sedangkan warga setempat membutuhkan bidan untuk persalinan.
"Di daerah pedalaman biasanya warga Suku Dayak menjadikan suaminya sebagai bidan utama dalam membantu proses persalinan istrinya pada hal ini sangat berisiko terhadap kematian ibu dan bayi" ungkap Chairansyah.
Hal senada juga disampaikan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Kalsel Tut Barkinah bahwa peran bidan sangat penting dalam rangka menekan angka kematian ibu dan bayi.
"Kita mengingatkan kepada seluruh bidan bahwa pelayanan berkualitas merupakan harga mati oleh sebab itu tidak boleh lagi melakukan pelayanan yang coba-coba, harus sesuai SOP bidan dimanapun nantinya di tempatkan dalam bertugas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Wakil Bupati HST H A Chairansyah di Barabai, Selasa mengatakan saat ini ada beberapa desa yang belum memiliki tenaga bidan khususnya di wilayah pedalaman.
"Masyarakat yang berada di wilayah pedalaman atau pegunungan juga memerlukan pelayanan yang sama dalam bidang kesehatan," jelas Chairansyah.
Beberapa desa yang belum memiliki tenaga bidan diantaranya di Kecamatan Batang Alai Timur dan Hantakan.
Saat ini di daerah tersebut hanya ada tenaga perawat dan gizi sedangkan warga setempat membutuhkan bidan untuk persalinan.
"Di daerah pedalaman biasanya warga Suku Dayak menjadikan suaminya sebagai bidan utama dalam membantu proses persalinan istrinya pada hal ini sangat berisiko terhadap kematian ibu dan bayi" ungkap Chairansyah.
Hal senada juga disampaikan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Kalsel Tut Barkinah bahwa peran bidan sangat penting dalam rangka menekan angka kematian ibu dan bayi.
"Kita mengingatkan kepada seluruh bidan bahwa pelayanan berkualitas merupakan harga mati oleh sebab itu tidak boleh lagi melakukan pelayanan yang coba-coba, harus sesuai SOP bidan dimanapun nantinya di tempatkan dalam bertugas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017