Tanjung (Antaranews Kalsel) - Presiden Direktur PT Tanjung Power Indonesia (TPI), Dharma Hutama Djojonegoro, menargetkan penyelesaian konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 x 100 megawatt di Kelurahan Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan pada awal 2019.
"Pembangunan PLTU sudah kita mulai sebagai komitmen mendukung program listrik 35 ribu Megawatt serta kontribusi alam ekonomi di Tabalong," jelas Dharma di Tanjung, Rabu dalam acara syukuran atas pembangunan PLTU.
PT TPI sendiri merupakan konsorsium PT Adaro Power (AP) dan PT East-West Power Indonesia (EWPI) dengan rincian saham masing-masing 65 persen dan 35 persen.
Dharma mengatakan akan melakukan kontrak dengan PT PLN selama 25 tahun dan suplai batubara untuk kebutuhan PLTU oleh PT Adaro Indonesia.
"Sebenarnya Adaro ingin mencoba masuk ke industri pembangkit listrik karena itu keberhasil PT TPI bangun PLTU
jadi salah satu komitmen perusahan batubara ini," jelas Dharma.
Dalam acara syukuran atas pembangunan PLTU yang digelar di lokasi proyek hadir Bupati Tabalong Anang Syakhfiani, Wakil Bupati Zony Alfianoor, Ketua Dewan Darwin Awie dan Dandim 1008/Tanjung Letkol Arm Anang Krisna Indra Kumara dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Jika PLTU sudah beroperasi pada 2019 maka kita berharap tidak ada lagi pemadaman listrik di Tabalong dan bisa menarik investor luar lainnya," jelas Anang.
Selain itu Anang berpesan PT TPI bisa memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam pembangunan PLTU serta menyelesaikan persoalan lahan di lokasi pembangunan.
Pada kesempatan yang sama Bupati juga memberikan piagam penghargaan kepada PT TPI melalui Site managernya Clement Albert Terragni dalam pencapaian nihil kecelakaan pada pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
Termasuk menyerahkan bantuan bagi panti asuhan Kasih Ibu dan Khusnul Khuluq masing-masing Rp10 juta dari manajemen PT TPI.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Pembangunan PLTU sudah kita mulai sebagai komitmen mendukung program listrik 35 ribu Megawatt serta kontribusi alam ekonomi di Tabalong," jelas Dharma di Tanjung, Rabu dalam acara syukuran atas pembangunan PLTU.
PT TPI sendiri merupakan konsorsium PT Adaro Power (AP) dan PT East-West Power Indonesia (EWPI) dengan rincian saham masing-masing 65 persen dan 35 persen.
Dharma mengatakan akan melakukan kontrak dengan PT PLN selama 25 tahun dan suplai batubara untuk kebutuhan PLTU oleh PT Adaro Indonesia.
"Sebenarnya Adaro ingin mencoba masuk ke industri pembangkit listrik karena itu keberhasil PT TPI bangun PLTU
jadi salah satu komitmen perusahan batubara ini," jelas Dharma.
Dalam acara syukuran atas pembangunan PLTU yang digelar di lokasi proyek hadir Bupati Tabalong Anang Syakhfiani, Wakil Bupati Zony Alfianoor, Ketua Dewan Darwin Awie dan Dandim 1008/Tanjung Letkol Arm Anang Krisna Indra Kumara dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Jika PLTU sudah beroperasi pada 2019 maka kita berharap tidak ada lagi pemadaman listrik di Tabalong dan bisa menarik investor luar lainnya," jelas Anang.
Selain itu Anang berpesan PT TPI bisa memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam pembangunan PLTU serta menyelesaikan persoalan lahan di lokasi pembangunan.
Pada kesempatan yang sama Bupati juga memberikan piagam penghargaan kepada PT TPI melalui Site managernya Clement Albert Terragni dalam pencapaian nihil kecelakaan pada pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
Termasuk menyerahkan bantuan bagi panti asuhan Kasih Ibu dan Khusnul Khuluq masing-masing Rp10 juta dari manajemen PT TPI.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017