Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Tim gabungan dari Polres Hulu Sungai Selatan (HSS), Polsek Daha Selatan, Dinas Perikanan HSS, Satpol PP, Polairud serta masyarakat terus berupaya menyelamatkan habitat sungai dan air tawar dari kegiatan penyetruman.
Kapolsek Daha Selatan IPDA I Putu Suardika di Kandangan Rabu mengatakan, sebanyak 30 orang yang tergabung dalam tim gabungan tersebut melakukan penyusuran di sepanjang perairan di HSS, hingga perbatasan dengan beberapa kabupaten lain, untuk mencegah adanya penyetruman yang marak terjadi sejak beberapa waktu terakhir.
Menurut Putu, masyarakat sering menyampaikan informasi bahwa di perariran sekitar Daha, sering terjadi penyetruman yang akan mengancam ekosistem dan habitat air sungai dan air tawan di daerah tersebut.
Selama ini, tambah dia, sektor perikanan air tawar, menjadi salah satu mata pencaharian utama warga Daha, sehingga aksi penyetruman yang sering terjadi, akan mengancam sumber daya ikan dan air tawar lainnya, yang secara otomatis juga akan mematikan mata pencarian masyarakat sekitar.
Patroli gabungan tersebut dilaksanakan sejak Selasa (11/4) Pukul 23.00 wita hingga Rabu Pagi (12/4) Pukul 01.30 Wita di desa Muning Baru Kecamatan Daha Selatan.
Rombongan diangkut oleh kapal kecil atau Cis yang berjumlah 15 buah milik masyarakat. Petugas melakukan penyisiran untuk menemukan kelompok penyetrum yang selama ini beraksi.
Sesuai ketentuan, tambah dia, aksi penyetruman melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, karena bisa merusak dan mematikan induk dan anak ikan sekaligus.
"Kurang lebih 30 menit melakukan penyisiran, petugas gabungan sempat menemukan kelompok penyetruman, berdasarkan pengamatan dari sinar lampu, para kelompok penyetrum diduga mencapai puluhan orang," katanya.
Namun sayang, petugas gagal menangkap para pelaku yang langsung melarikan diri begitu melihat tim gabungan, karena keterbatasan perahu dan alat, tim tidak berhasil menangkap para penyetrum yang dengan cepat menghilang di kegelapan malam.
Sebagian aparat mencoba menyisir kelompok penyetrum yang terpisah dari kawanannya, tapi sayang juga tidak ditemukan hingga berakhirnya giat patroli air sampai jam 01.30 dinihari.
Kapolres HSS AKBP Sukendar Eka Ristiyan Putra melalui Kasubbag Humasnya AKP Agus Winartono membenarkan telah dilakukannya giat patroli air di kawasan desa Muning Baru Kecamatan Daha Selatan dan giat bertujuan untuk mengantisipasi aksi penyetruman ikan.
Menurut dia, tim gabungan akan melakukan partroli secara rutin, sampai daerah perairan benar-benar aman dari aksi yang merusak lingkungan dan sumber daya alam perairan tersebut.
Kapolsek Daha Selatan IPDA I Putu Suardika di Kandangan Rabu mengatakan, sebanyak 30 orang yang tergabung dalam tim gabungan tersebut melakukan penyusuran di sepanjang perairan di HSS, hingga perbatasan dengan beberapa kabupaten lain, untuk mencegah adanya penyetruman yang marak terjadi sejak beberapa waktu terakhir.
Menurut Putu, masyarakat sering menyampaikan informasi bahwa di perariran sekitar Daha, sering terjadi penyetruman yang akan mengancam ekosistem dan habitat air sungai dan air tawan di daerah tersebut.
Selama ini, tambah dia, sektor perikanan air tawar, menjadi salah satu mata pencaharian utama warga Daha, sehingga aksi penyetruman yang sering terjadi, akan mengancam sumber daya ikan dan air tawar lainnya, yang secara otomatis juga akan mematikan mata pencarian masyarakat sekitar.
Patroli gabungan tersebut dilaksanakan sejak Selasa (11/4) Pukul 23.00 wita hingga Rabu Pagi (12/4) Pukul 01.30 Wita di desa Muning Baru Kecamatan Daha Selatan.
Rombongan diangkut oleh kapal kecil atau Cis yang berjumlah 15 buah milik masyarakat. Petugas melakukan penyisiran untuk menemukan kelompok penyetrum yang selama ini beraksi.
Sesuai ketentuan, tambah dia, aksi penyetruman melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, karena bisa merusak dan mematikan induk dan anak ikan sekaligus.
"Kurang lebih 30 menit melakukan penyisiran, petugas gabungan sempat menemukan kelompok penyetruman, berdasarkan pengamatan dari sinar lampu, para kelompok penyetrum diduga mencapai puluhan orang," katanya.
Namun sayang, petugas gagal menangkap para pelaku yang langsung melarikan diri begitu melihat tim gabungan, karena keterbatasan perahu dan alat, tim tidak berhasil menangkap para penyetrum yang dengan cepat menghilang di kegelapan malam.
Sebagian aparat mencoba menyisir kelompok penyetrum yang terpisah dari kawanannya, tapi sayang juga tidak ditemukan hingga berakhirnya giat patroli air sampai jam 01.30 dinihari.
Kapolres HSS AKBP Sukendar Eka Ristiyan Putra melalui Kasubbag Humasnya AKP Agus Winartono membenarkan telah dilakukannya giat patroli air di kawasan desa Muning Baru Kecamatan Daha Selatan dan giat bertujuan untuk mengantisipasi aksi penyetruman ikan.
Menurut dia, tim gabungan akan melakukan partroli secara rutin, sampai daerah perairan benar-benar aman dari aksi yang merusak lingkungan dan sumber daya alam perairan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017