Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Inftrastruktur DPRD Kalimantan Selatan H Riswandi menyatakan mendukung rencana pembangunan jalan tol atau jalan bebas hambatan di provinsi itu.


"Rencana pembangunan jalan tol tersebut antara Kota Banjarbaru - Batulicin, ibu kota Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Kalimantan Selatan (Kalsel)," ujar anggota Komisi III DPRD provinsi yang juga membidangi perhubungan itu di Banjarmasin, Selasa.

Ia menerangkan, rencana pembangunan jalan tol itu salah satu visi misi H Sahbirin Noor saat kampanye sebelum menjadi Gubernur setempat, yang kemudian masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalsel 2016 - 2021.

Menurut dia, jalan bebas hambatan itu nanti dapat memacu pertumbuhan ekonomi, terutama bagi Kota Banjarbaru dan Tanbu, serta daerah sekitar, seperti Kabupaten Banjar, Tanah Laut (Tala), dan Kabupaten Kotabaru.

Oleh karena itu, tutur Riswandi yang juga Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, jalan bebas hambatan tersebut harus mendapat dorongan, jangan sampai hanya wacana.

Apalagi, lanjut Ketua Panitia Khusus (Pansus) III LKPj Kepala Daerah Kalsel 2016 itu, pembangunan jalan bebas hambatan yang menghubungkan "kota idaman" Banjarbaru dengan "Bumi Bersujud" Tanbu sudah masuk RPJMD provinsi tersebut.

Menurut anggota DPRD Kalsel tiga periode dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, belum adanya jalan bebas hambatan di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini sangatlah pas dengan visi dan misi kepala daerah setempat.

Pasalnya, semakin hari jalanan semakin padat, karena tingginya pertumbuhan kendaraan yang harus dibarengi dengan penambahan jalan.

"Jalan tol tersebut kan nanti sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi. Karena itu harus kita dorong, terlebih setelah adanya kesepakatan antara eksekutif dan legislatif dalam Perda RPJMD Kalsel yang menyebutkan salah satunya pembangunan jalan bebas hambatan," katanya.

Ia memperkirakan, dengan terbangunnya jalan bebas hambatan nanti, perjalanan dari Banjarbaru ke Batulicin yang saat ini dengan naik mobil memakan waktu lima sampai enam jam akan terpangkas tiga jam.

"Hal itu yang menjadi alasan dewan mendukung pembangunan jalan tol tersebut, karena juga akan menunjang pertumbuhan perekonomian," tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Pemprov Kalsel kini tengah melakukan persiapan penting dan pengkajian seperti membuat "detail engineering design" (DED) pembangunan jalan tol.

Bahkan jika DED (perencanan rinci teknis) selesai hasil kajian tersebut akan dipersentasikan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan sokongan dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Perkiraan biaya untuk pembangunan jalan bebas hambatan yang memiliki panjang 175 kilometer itu mencapai Rp10,24 triliun. Estimasi itu meliputi pembuatan DED, pembebasan lahan dan pembangunan konstruksi.

"Sesuai pemaparan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel beberapa waktu lalu, tak ada permasalah yang menghambat untuk pembangunan jalan tol tersebut. Dan sejauh ini progress on the track," ujar Riswandi.

Sesuai penjelasan Bappeda Kalsel beberapa waktu lalu, progress jalan bebas hambatan Banjarbaru-Batulicin, tahun 2017 diawali studi DED, 2018 pembebasan lahan, tahun 2020 mulai pembangunan konstruksi, dan 202 diharapkan sudah bisa beroperasi.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017