Rantau, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tapin terus menggalakkan pengembangan pertanian jeruk yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi dan menjanjikan bagi para petaninya.

Bupati Tapin HM Arifin Arpan mengatakan,  pertanian jeruk di Tapin sangat menjanjikan karena kualitasnya yang sudah diakui secara nasional.

"Untuk mendorong pengembangan jeruk ini, desa bisa menggunakan dana desa yang cukup besar," ujar Bupati, Aula Kabinet Kantor Bupati Tapin Rantau, Selasa (11/4).

Dijelaskan dia, setiap Desa bisa menggunakan dana desa yang rata-rata paling sedikit menerima Rp1,3 M tersebut sekitar Rp50 juta bisa digunakan untuk pengembangan pertanian jeruk tersebut.

"Namun untuk di Tapin pertanian jeruk sendiri paling cocok di daerah rawa seperti Candi Laras Utara (CLU) dan Candi Laras Selatan (CLS)," terang Arifin.

Menurut Bupati, para petani selain bisa menjual hasil pertaniannya berupa buah jeruk, petani juga bisa menjual bibit-bibit jeruk kepada para petani lainnya, dan keuntungannya bisa dimasukkan ke kas Desa.

"Kalau pertanian jeruk ini berkembang baik, itu bisa jadi tempat tujuan wisata seperti di jawa-jawa, wisata petik buah," kata Bupati.

Keseriusan Pemkab Tapin mengembangkan  jeruk tersebut tidak hanya dimulut saja, salah satunya dengan mengunjungi Balai Penelitian Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Kementerian Pertanian di Kota Batu, Batu, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Selain itu, di tahun 2017 pengembangan jeruk virietas Siam Banjar dibantu pemerintah dengan luas lahan 19 hektar yang tersebar di dua kecamatan yakni Candi Laras Utara dan Candi Laras Selatan, dengan jumlah bibit 200 pohon per hektarnya.

Pemkab Tapin melalui Dinas Pertanian pun berencana akan mengembangkan jeruk-jeruk unggulan melalui sistem demplot atau klaster, sehingga akan ditemukan jenis jeruk yang benar-benar bisa dikembangkan dan menguntungkan bagi petani.

Pewarta: M Husein Asyari

Editor : Muhammad Husien Asy'ari


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017