Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Untuk mengatasi serangan tungro  para petani Desa Sungai Rasau tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Membangun, Kecamatan Cerbon, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan  didampingi  Kadistan Hortikultura Zulkifli Yani Noor serta Kabid Tanaman Pangan M Arsyad melakukan gerakan massal pengendalian, Jumat (7/4).

"Penyakit tungro tidak dapat dianggap remeh. Serangan jenis hama ini pernah merusak pertanaman padi di Kalimantan Selatan  termasuk Barito Kuala  pada musim tanam 2015 dengan kerugian yang cukup besar," ujar Kadistan Hortikultura  Zulkifli Yani Noor, di Marabahan..

Di musim tanam 2017, menurut dia,  penyakit yang disebabkan virus ditularkan melalui hama wereng hijau tersebut mulai terlihat gejalanya di areal pertanian Desa Sungai Rasau Kecamatan Cerbon.

Aksi yang dilakukan sekitar 65 petani, sebut dia, untuk memusnaskan tanaman padi yang terkena serangan hama dengan cara mencabut dan membenamkannya ke dalam tanah untuk menghilangkan sumber inokulum agar tidak terjadi penularan.

Sedangkan untuk tanaman padi yang belum tertular tungro, jelas dia,  dilakukan penyemprotan pestisida di areal seluas lebih dari 200 hektare.

Lebih lanjut dia mengemukakan, penanggulangan yang dilakukan itu dalam upaya untuk eradikasi wereng hijau pada pertanaman yang telah tertular, agar tidak menyebar ke pertanaman lain serta mencegah terjadinya infeksi virus pada tanaman sehat.

"Untuk eradikasi bagi tanaman padi yang sudah terlihat kuning kita cabut dan benamkan. Yang masih belum terserang kita kendalikan dengan pestisida," katanya.



Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017