Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik mencatat, neraca perdagangan ekspor dan impor Kalimantan Selatan Februari 2017 mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan bulan sebelumnya.

"Nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalsel bulan Februari turun sebesar 25,44 persen dan impor turun sebesar 9,80 persen," ujar Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Banjarbaru, Selasa.

Ia mengatakan, nilai ekspor Kalsel bulan Februari mencapai 496,85 juta dolar AS atau turun jika dibandingkan ekspor bulan Januari yang mencapai 666,34 juta dolar AS.

Komoditas utama penyumbang ekspor terbesar yakni kelompok bahan bakar mineral sebesar 390,07 juta dolar AS, disusul kelompok lemak dan minyak hewani dan kelompok kayu.

"Negara utama tujuan ekspor yakni Tiongkok dengan nilai 137,76 juta dolar AS, India sebesar 103,46 juta dolar AS dan Jepang dengan nilai sebesar 60,65 juta dolar AS," ungkapnya.

Sementara, nilai impor Februari sebesar 118,14 juta dolar AS atau turun 9,80 persen dibanding impor Januari sebesar 130,97 juta dolar AS atau naik 59,95 persen dibanding Februari 2016.

Komoditas utama impor Kalsel dari kelompok bahan bakar mineral 97,27 juta dolar AS, kelompok mesin dan peralatan mekanik sebesar 15,68 juta dolar AS dan kelompok kapal laut 1,90 juta dolar AS.

"Negara utama pemasok impor yakni Singapura dengan nilai 94,90 juta dolar AS, Tiongkok yang mencapai 11,16 juta dolar AS dan Malaysia dengan nilai 5,5 juta dolar AS," ujarnya.

Dikatakan, neraca perdagangan Kalsel tetap menunjukkan nilai positif sehingga bulan Februari surplus sebesar 378,71 juta dolar AS, lebih kecil dibanding bulan Januari yang surplus 535,38 juta dolar AS.

"Kumulatif selama Januari-Februari 2017 terjadi surplus 914,09 juta dolar AS yang lebih besar dibanding surplus bulan Januari-Februari 2016 sebesar 665,47 juta dolar AS," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017