Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mencatat kunjungan wisata religi semakin meningkat.

Kabid Pariwisata Kota Banjarmasin Emil Salim di Banjarmasin, Senin, menyampaikan, kedatangan wisatawan meningkat setiap tahun, yakni 1,1 juta pada 2023 dan 1,6 juta (2024).

Baca juga: Pemkot Banjarmasin siapkan rumdin baru bagi pemimpin terpilih

"Paling ramai kunjungan ke wisata religi," ujarnya.

Menurut dia, kunjungan wisata religi di Kota Banjarmasin yang paling primadona adalah ke Kubah Basirih atau makam keramat Habib Hamid bin Abbas Bahasyim, lebih dikenal Habib Basirih, wafat pada 1949.

Kawasan Kubah Basirih yang berada di wilayah Banjarmasin Barat tersebut bahkan sudah meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada 2022 dari Kementerian Pariwisata.

Demikian juga Wisata Religi Kuin Utara di Banjarmasin Utara yang ada makam Sultan Suriansyah, raja pertama kesultanan Banjar dan mesjid kesultanan. Objek wisata ini juga meraih anugerah ADWI pada 2023 dari Kementerian Pariwisata.

Menurut Emil, yang juga sangat menarik kunjungan wisata religi adalah ziarah ke makam ulama karismatik KH Ahmad Zuhdianoor atau Abah Guru Zuhdi, wafat pada 2 Mei 2020.

Makam Guru Zuhdi berdekatan dengan Masjid Jami Sungai Jingah di Banjarmasin Utara yang didirikan pada 1777 dengan perpaduan arsitektur Timur Tengah dan Banjar.

Baca juga: Banjarmasin masih jadi idola investasi pergudangan

Selain itu, ada pula makam-makam ulama lainnya, yakni Syekh Jamaluddin Al-Banjari atau Datu Surgi Mufti (lahir pada tahun 1817 Masehi/ 1238 Hijriah, meninggal pada 16 Juni 1929/8 Muharram 1348 H) merupakan seorang ulama dari Surgi Mufti, Banjarmasin Utara.

Kemudian Syekh Mufti Haji Muhammad Amin Al-Banjari atau Datu Amin Benua Anyar (lahir sekitar tahun 1840-an, meninggal sekitar tahun 1897) adalah seorang ulama dari daerah Benua Anyar, Banjarmasin Timur.

"Biasanya semua ini jadi paket perjalanan wisata religi di Kota Banjarmasin," katanya.

Emil juga menyampaikan, kunjungan wisata lainnya seperti susur sungai dan siring Menara Pandang di Sungai Martapura juga terus ramai dikunjungi.

Menurutnya, meningkatnya kunjungan wisatawan tentunya berdampak pada peningkatan Pendapatan Belanja Daerah (PAD) Banjarmasin.

Peningkatan PAD, jika dihitung-hitung diperkirakan bisa mencapai 30 hingga 40 persen dari sebelumnya.

"Sebab, setiap wisatawan yang datang hotel dan wisata kuliner-kuliner pasti banyak terisi," ujarnya.

Baca juga: Dinkes Banjarmasin waspadai penyebaran HMPV

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025