Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Tabiun Huda menyampaikan daerah setempat tetap mewaspadai penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV) meskipun tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan.
"Karena kasus HMPV ini tengah ramai dibicarakan di negeri kita, tentunya kewaspadaan harus kita lakukan bersama," ujarnya di Banjarmasin, Senin.
Baca juga: Banjarmasin gencarkan masyarakat hidup sehat di seluruh kelurahan
Akibat terserang HMPV, katanya, pasien akan mengalami gejala terkait dengan pernapasan, mirip flu, batuk, demam, dan hidung tersumbat.
"Tidak ada penanganan khusus, sebab seperti virus flu biasa. Jadi perlu jaga kondisi tubuh, kebersihan, bila batuk menggunakan masker," kata Tabiun.
Ia menjelaskan kewaspadaan yang dimaksud agar semua masyarakat mendapatkan informasi terkait dengan penyebaran virus ini dengan menggiatkan mereka untuk memakai masker, menjaga kondisi tubuh, dan kebersihan.
Ia mengatakan warga yang terserang virus ini akan dengan sendirinya kembali normal, tidak seperti COVID-19.
"Ada rilis dari kementerian juga tidak terlalu berbahaya, tapi tetap waspada," tutur Tabiun.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin kirim 18 tenaga kesehatan ke Jepang
Dia mengatakan di Indonesia mungkin sudah ada yang terkena virus ini, akan tetapi di Banjarmasin hingga saat ini belum ada kasus tersebut.
Tabiun mengungkapkan virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam dan sesak napas.
"Tinggal tergantung daya tahan tubuh, bila bagus akan cepat membaik, karena akan sembuh sendirinya," ucap Tabiun.
Bagi penderita, katanya, juga perlu mengonsumsi vitamin dan menghindari minum air es.
Tabiun menjelaskan meskipun virus ini umumnya tidak berbahaya, semua orang bisa terkena, seperti anak-anak, dewasa, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu sehingga tetap perlu waspada.
"Jangan terlalu takut, hal itu bisa membuat daya tahan tubuh turun. Percaya diri saja," ungkap Tabiun.
Baca juga: Dinkes Banjarmasin anggarkan beri makan rutin 1.200 anak stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025
"Karena kasus HMPV ini tengah ramai dibicarakan di negeri kita, tentunya kewaspadaan harus kita lakukan bersama," ujarnya di Banjarmasin, Senin.
Baca juga: Banjarmasin gencarkan masyarakat hidup sehat di seluruh kelurahan
Akibat terserang HMPV, katanya, pasien akan mengalami gejala terkait dengan pernapasan, mirip flu, batuk, demam, dan hidung tersumbat.
"Tidak ada penanganan khusus, sebab seperti virus flu biasa. Jadi perlu jaga kondisi tubuh, kebersihan, bila batuk menggunakan masker," kata Tabiun.
Ia menjelaskan kewaspadaan yang dimaksud agar semua masyarakat mendapatkan informasi terkait dengan penyebaran virus ini dengan menggiatkan mereka untuk memakai masker, menjaga kondisi tubuh, dan kebersihan.
Ia mengatakan warga yang terserang virus ini akan dengan sendirinya kembali normal, tidak seperti COVID-19.
"Ada rilis dari kementerian juga tidak terlalu berbahaya, tapi tetap waspada," tutur Tabiun.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin kirim 18 tenaga kesehatan ke Jepang
Dia mengatakan di Indonesia mungkin sudah ada yang terkena virus ini, akan tetapi di Banjarmasin hingga saat ini belum ada kasus tersebut.
Tabiun mengungkapkan virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam dan sesak napas.
"Tinggal tergantung daya tahan tubuh, bila bagus akan cepat membaik, karena akan sembuh sendirinya," ucap Tabiun.
Bagi penderita, katanya, juga perlu mengonsumsi vitamin dan menghindari minum air es.
Tabiun menjelaskan meskipun virus ini umumnya tidak berbahaya, semua orang bisa terkena, seperti anak-anak, dewasa, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu sehingga tetap perlu waspada.
"Jangan terlalu takut, hal itu bisa membuat daya tahan tubuh turun. Percaya diri saja," ungkap Tabiun.
Baca juga: Dinkes Banjarmasin anggarkan beri makan rutin 1.200 anak stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025