Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kelompok Tani Maju Makmur, Kabupaten Kotabaru, bersama Balai Penelitian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan, menggelar gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tikus.


Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kotabaru, Gunawan, Senin, mengatakan kegiatan pengendalian OPT diharapkan dapat menggugah petani untuk kompak dan serempak dalam melakukan pengendalian hama tikus.

"Karena hama tikus saat ini meresahkan petani Desa Pembelacanan, Kelumpang Selatan, Kotabaru, bahkan petani se-Kalimantan Selatan," katanya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Laboratorium Mudalang, Kabupaten Tanah Bumbu, Fahmi, dan menambahkan meskipun telah dilakukan berbagai cara pembasmian terhadap hewan pengerat, tetapi populasi tikus terlihat tetap saja bertambah.

Ditambahkan, tahun ini hama tikus populasinya meningkat tajam daripada hama-hama yang lain.

"Kita selalu mencari cara untuk menanggulangi hama tikus, selama ini juga telah melakukan berbagai upaya namun seakan-akan populasinya tidak berkurang, malah terlihat bertambah banyak," ujar Fahmi.

Selain hama timus, kegiatan OPT kali ini juga mencari solusi untuk menangani hama yang lainnya.

Gunawan menambahkan, dengan OPT ini diharapkan petani sadar bahwa betapa pentingnya melakukan pengendalian tikus sebelum memulai menanam padi.

Salah satu strategi mengatasi serangan hama tikus, adalah tanam padi secara serempak, sehingga serangan hama menyebar.

Berbeda apabila penanaman dilakukan secara individual tidak serempak akan berisiko tinggi, karena hama akan terfokus pada sasaran yang sedikit.

Ketua Kelompok Tani Maju Makmur Desa Pembalacanan Suli Sarwono, menambahkan pihaknya senang dengan adanya kegiatan Gerakan Pengendalian hama tikus.

"Sebab petani akan tergugah hatinya untuk melakukan pengendalian hama tikus secara bersama-sama. Apalagi cara pengendaliannya sangat mudah, yakni dengan melakukan penanaman serempak, yang didahului pembasmian hama," terangnya.

Semua tergantung para petani, apakah mereka mau melakukan cara tersebut atau tidak. Seperti anggota Kelompok Tani Maju Makmur siap untuk melakukannya, akan tetapi masih ada petani desa tetangga, apakah bersedia melakukan hal yang sama dalam menangani hama tikus.

Pewarta: Humas/shohib

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017