Martapura (Antaranews Kalsel) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, memilih program prioritas karena adanya pengurangan anggaran yang signifikan dibanding anggaran tahun lalu.
"Kami memprioritaskan program yang hasilnya dinikmati langsung masyarakat sehingga tidak melaksanakan seluruh kegiatan," ujar Kepala Dinas PUPR M Hilman di Martapura, Rabu.
Ia mengatakan, pengurangan dana pembangunan tahun 2017 sangat jauh jika dibandingkan anggaran tahun 2016 sehingga program yang direalisasikan harus dipilih sesuai prioritasnya.
Disebutkan, penurunan anggaran mencapai 40 persen sehingga terpaksa harus memilih program prioritas untuk direalisasikan sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan.
"Anggaran seluruh bidang dikurangi dan pengurangan dana pembangunan berlaku nasional pada seluruh daerah di Indonesia sehingga program prioritas yang dilaksanakan," ucapnya.
Menurut dia, anggaran bidang Bina Marga tahun 2017 hanya sebesar Rp23 miliar, jauh dibandingkan anggaran tahun 2016 sebesar Rp113 miliar, dan bidang Sumber Daya Air Rp15 miliar.
Anggaran tahun lalu, bidang Sumber Daya Air sebesar Rp16 miliar, sedangkan anggaran program air bersih dan sanitasi tahun lalu sebesar Rp39 miliar menjadi hanya Rp6 miliar pada 2017.
"Pengurangan anggaran benar-benar mempengaruhi program dan kegiatan yang direncanakan, tetapi kami tetap melaksanakan optimalisasi program yang menjadi prioritas," ujarnya.
Dikatakan, program prioritas yang siap dijalankan di Bidang Cipta Karya seperti penghapusan 1.000 jamban ditepi sungai yang ditarget tidak ada lagi hingga tahun 2021 atau akhir jabatan kepala daerah.
Kemudian, program pipanisasi dalam rangka meningkatkan cakupan layanan air bersih sehingga semakin banyak masyarakat yang menikmati air bersih melalui PDAM Intan Banjar.
"Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (Pamsimas) juga menjadi program prioritas sehingga masyarakat bisa mendapatkan layanan air minum yang berkualitas," ujarnya.
Sedangkan kegiatan di Bidang Bina Marga tetap melaksanakan program pembangunan jalan dan jembatan untuk meningkatkan aksesabilitas angkutan baik barang maupun orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Kami memprioritaskan program yang hasilnya dinikmati langsung masyarakat sehingga tidak melaksanakan seluruh kegiatan," ujar Kepala Dinas PUPR M Hilman di Martapura, Rabu.
Ia mengatakan, pengurangan dana pembangunan tahun 2017 sangat jauh jika dibandingkan anggaran tahun 2016 sehingga program yang direalisasikan harus dipilih sesuai prioritasnya.
Disebutkan, penurunan anggaran mencapai 40 persen sehingga terpaksa harus memilih program prioritas untuk direalisasikan sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan.
"Anggaran seluruh bidang dikurangi dan pengurangan dana pembangunan berlaku nasional pada seluruh daerah di Indonesia sehingga program prioritas yang dilaksanakan," ucapnya.
Menurut dia, anggaran bidang Bina Marga tahun 2017 hanya sebesar Rp23 miliar, jauh dibandingkan anggaran tahun 2016 sebesar Rp113 miliar, dan bidang Sumber Daya Air Rp15 miliar.
Anggaran tahun lalu, bidang Sumber Daya Air sebesar Rp16 miliar, sedangkan anggaran program air bersih dan sanitasi tahun lalu sebesar Rp39 miliar menjadi hanya Rp6 miliar pada 2017.
"Pengurangan anggaran benar-benar mempengaruhi program dan kegiatan yang direncanakan, tetapi kami tetap melaksanakan optimalisasi program yang menjadi prioritas," ujarnya.
Dikatakan, program prioritas yang siap dijalankan di Bidang Cipta Karya seperti penghapusan 1.000 jamban ditepi sungai yang ditarget tidak ada lagi hingga tahun 2021 atau akhir jabatan kepala daerah.
Kemudian, program pipanisasi dalam rangka meningkatkan cakupan layanan air bersih sehingga semakin banyak masyarakat yang menikmati air bersih melalui PDAM Intan Banjar.
"Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (Pamsimas) juga menjadi program prioritas sehingga masyarakat bisa mendapatkan layanan air minum yang berkualitas," ujarnya.
Sedangkan kegiatan di Bidang Bina Marga tetap melaksanakan program pembangunan jalan dan jembatan untuk meningkatkan aksesabilitas angkutan baik barang maupun orang.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017