Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Dalam mempersiapkan antisipasi pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di tahun 2017, Kepolisan Resor Barito Kuala, Kalimantan Selatn menggelar pertemuan dengan jajaran terkait, di Aula Januraga Polres Batola, Rabu (22/3).


Pertemuan yang dikemas dengan Coffee Morning dan Silaturahmi dalam rangka Antisipasi Karhutla ini dihadiri Bupati Batola H Hasanuddin Murad, seluruh forkopinda, Sekda Supriyono, instansi terkait, jajaran Polres dan Polsek Batola, pihak perusahaan, BUMN/BUMD, dan masyarakat.

Dikesempatan pertemuan ini, Bupati Hasanuddin Murad mengajak seluruh komponen masyarakat bersama-sama melakukan aksi dalam mengatasi masalah kebakaran.

Agar usaha kebakaran hutan dan lahan bisa diatasi, sebut dia, diperlukan koordinasi dari level paling bawah hingga lembaga terkait.

Bupati mengatakan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Batola sering diakibatkan banyak faktor.

Namun terlepas itu, ia minta,  instansi terkait dalam hal ini BPBD segera melakukan langkah-langkah di antaranya mensosialisasikan antisipasi pencegahan kepada masyarakat.

Pihak perusahaan, khusus perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, harapnya,  dapat melakukan langkah yang sama membersihkan lahan perkebunan, melengkapi embung/sekat kanal, serta menara pantau guna memudahkan pemantauan dan mencegah meluasnya kebakaran.

BPBD maupun perusahaan perkebunan juga diharapkan memiliki drone agar memudahkan pemantauan sebelum pergerakan api meluas sehingga mudah dalam melakukan pemadaman.

Bupati juga mengharapkan,  BPBD maupun perusahaan harus memiliki kelengkapan alat pemadam roda tiga agar mudah dalam menjangkau lokasi kebakaran yang tidak bisa dilakukan dengan mobil pemadam.

Terpisah, Kapolres Batola AKBP Syahril Saharda memaparkan, dalam upaya penanggulangan bencana asap dan kebakaran akibat karhutla diawali dengan melakukan identifikasi lokasi hotspot.

Selanjutnya dilakukan koordinasi dengan satgas pemadam di semua jenjang baik di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa serta regu pemadam dan patroli termasuk toga/tomas.

Dalam operasionalnya, sebut Syahril, diperlukan pula dukungan komunitas masyarakat peduli api yang dibentuk kapolsek dan jajaran Polres Batola di wilayah masing-masing dalam rangka meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam hal pencegahan dan penanggulangan karhutla.

Mantan Kapolres Hulu Sungai Tengah (HST) itu menerangkan, dalam menunjang kelancaaran operasional pemadaman pihaknya membutuhkan sarana prasarana berupa 24 buah alat pemadam api portable dan 54 buah alat penyemprot hama (merek Solo) yang dimodifikasi menjadi alat pemadam gendong.

Selain itu, ucapnya,  juga dibutuhkan 7 unit ranmor terdiri 4 unit kendaraan roda 4 dan 3 unit kendaraan roda 2 di samping disiapkan 270 gepyok pemukul api.


Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017