Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Kalimantan Selatan berkomitmen mengoptimalkan riset lahan mangrove guna mendukung program Kementerian Lingkungan Hidup (LH) dalam penanganan 600 ribu hektare mangrove yang potensial di Indonesia.
"Kementerian LH memberikan kepercayaan penuh terhadap ULM untuk bisa menjalankan program yang berkaitan dengan lingkungan hidup, tentu ini menjadi fokus kita untuk dioptimalkan," kata Wakil Rektor II ULM Arief Rahmad Maulana Akbar di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: 2,266 ULM students attain national and international achievements
Dia berharap semua pihak di ULM berkontribusi untuk menyumbangkan ide, gagasan dan implementasi kegiatan maupun inovasi produk di bidang lingkungan hidup khususnya sektor lahan basah termasuk mangrove.
Apalagi ULM kini dipercaya pemerintah mengelola lahan mangrove seluas 600 hektare di Kabupaten Kotabaru.
Untuk itu, Arief menekankan pentingnya kontribusi seluruh civitas akademika dalam kegiatan yang dilaksanakan Unit Penunjang Akademik Lingkungan Lahan Basah (UPA LLB) ULM selaku unit yang ditunjuk memaksimalkan kebermanfaatan lahan mangrove yang dikelola.
Baca juga: 2.266 mahasiswa ULM raih prestasi nasional dan internasional
Sementara Kepala UPA LLB ULM Maya Amalia dalam laporan kinerja 2024 dan rencana kerja 2025 menyatakan kegiatan-kegiatan di bidang penelitian dan pengabdian kedepannya bisa terarah sesuai visi dan misi ULM sebagai universitas yang berfokus pada studi lahan basah.
Pada awal 2025, pihaknya membentuk kelompok-kelompok terkait dengan pendidikan, riset, pengabdian dan inovasi di lingkungan lahan basah.
"Kami ingin melibatkan seluruh komponen di lingkungan ULM termasuk menyukseskan pelaksanaan rehabilitasi lahan mangrove berjalan tepat dan cepat sesuai arahan Kementerian LH," jelasnya.
Turut hadir Wakil Rektor IV ULM Yusuf Azis saat UPA LLB ULM melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Laporan Kinerja Tahun 2024 dan Rencana Kerja Unit Penunjang Akademik Lingkungan Lahan Basah.
Baca juga: 5.597 mahasiswa ULM implementasikan program MBKM
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Kementerian LH memberikan kepercayaan penuh terhadap ULM untuk bisa menjalankan program yang berkaitan dengan lingkungan hidup, tentu ini menjadi fokus kita untuk dioptimalkan," kata Wakil Rektor II ULM Arief Rahmad Maulana Akbar di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: 2,266 ULM students attain national and international achievements
Dia berharap semua pihak di ULM berkontribusi untuk menyumbangkan ide, gagasan dan implementasi kegiatan maupun inovasi produk di bidang lingkungan hidup khususnya sektor lahan basah termasuk mangrove.
Apalagi ULM kini dipercaya pemerintah mengelola lahan mangrove seluas 600 hektare di Kabupaten Kotabaru.
Untuk itu, Arief menekankan pentingnya kontribusi seluruh civitas akademika dalam kegiatan yang dilaksanakan Unit Penunjang Akademik Lingkungan Lahan Basah (UPA LLB) ULM selaku unit yang ditunjuk memaksimalkan kebermanfaatan lahan mangrove yang dikelola.
Baca juga: 2.266 mahasiswa ULM raih prestasi nasional dan internasional
Sementara Kepala UPA LLB ULM Maya Amalia dalam laporan kinerja 2024 dan rencana kerja 2025 menyatakan kegiatan-kegiatan di bidang penelitian dan pengabdian kedepannya bisa terarah sesuai visi dan misi ULM sebagai universitas yang berfokus pada studi lahan basah.
Pada awal 2025, pihaknya membentuk kelompok-kelompok terkait dengan pendidikan, riset, pengabdian dan inovasi di lingkungan lahan basah.
"Kami ingin melibatkan seluruh komponen di lingkungan ULM termasuk menyukseskan pelaksanaan rehabilitasi lahan mangrove berjalan tepat dan cepat sesuai arahan Kementerian LH," jelasnya.
Turut hadir Wakil Rektor IV ULM Yusuf Azis saat UPA LLB ULM melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Laporan Kinerja Tahun 2024 dan Rencana Kerja Unit Penunjang Akademik Lingkungan Lahan Basah.
Baca juga: 5.597 mahasiswa ULM implementasikan program MBKM
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024