Pemerintah Provinsi Kalimantan selatan memberikan penghargaan kepada Bank Kalsel, sebagai Mitra Pendukung Program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2024.

Penghargaan diterima oleh Kepala Bank Kalsel Cabang Utama, Suriadi, bersama 35 mitra pendukung proklim lainnya, pada acara penyerahan penghargaan adipura, proklim dan lomba inovasi desa tahun 2024, yang berlangsung di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, di Banjarbaru, Senin.

Suriadi menyampaikan penghargaan tersebut diberikan atas dukungan Bank Kalsel dalam melaksankan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Tingkat tapak.

“Kita ada binaan kampung iklim Lestari Sungai Miai Banjarmasin dan Desa Balida, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan,” jelas Suriadi.

Suriadi menambahkan, Bank Kalsel, konsisten dalam membantu melaksanakan program lingkungan, dengan memberikan literasi terkait lingkungan, bantuan bang sampah dan kebutuhan Posyandu.

Lebih lanjut Suriadi mengatakan, Bank Kalsel memproyeksikan pada tahun 2025 mendatang, Kembali melakukan pembinaan terhadap kampung iklim di Kelurahan Banua Anyar, yang berkaitan dengan usaha dalam pengolahan sampah agar memiliki nilai manfaat.

“Kita akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk mensuport kegiatan tersebut,” kata Suriadi.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Wahyu menerangkan, Bank Kalsel sebagai Mitra Pembina Proklim, berperan besar pada perolehan trophy Proklim Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) oleh Kelurahan Sungai Miai.

“jadi banyak sekali bantuan, mulai dari Balai Pertemuan, sampai literasi juga,” terang Wahyu.

Menurut Wahyu, kampung iklim merupakan daerah setingkat Rukun Warga (RW) atau kelurahan, yang bisa beradaptasi melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim, saat ini dari 52 Kelurahan di Banjarmasin, telah terbentuk 69 Kampung iklim.

Sementara itu salah satu penerima penghargaan juara tiga, lomba inovasi desa/kelurahan terbaik tahun 2024 se Provinsi Kalimantan Selatan. Lurah Banua Anyar Banjarmasin, Andika Dwitama, berharap Bank Kalsel kedepannya dapat membantu Kelurahan Banua anyar, untuk merealisasikan Inovasi pengolahan makan ternak dari makanan sisa manusia, yang saat ini Tengah direalisasikan.

“Kami terkendala di peralatan pak, karena itu untuk menjadikan makanan ternak perlu pencacah, pengurai, kaya mesin pentol itu pak” ucap Andika.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024