Pelatih Malut United Imran Nahumarury menilai timnya kecolongan sehingga dikalahkan Persib Bandung 2-0 pada pekan ke-14 Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jumat.
Dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Sabtu, Imran menjelaskan, sebenarnya Malut United tampil cukup baik pada pertandingan ini, namun kebobolan karena skema bola mati.
"Malut United mengawali pertandingan dengan cukup baik. Tapi kami kecolongan, terutama dalam set piece. Malut United bisa menciptakan banyak peluang saat melawan tim sekelas Persib. Catatan ini menunjukkan strong point kami," ujar Imran.
Selanjutnya mantan pemain Persija Jakarta itu menjelaskan jika Malut United dapat tampil cukup baik serta beberapa kali memberikan ancaman ke gawang Persib Bandung.
Baca juga: Bojan Hodak minta Persib Bandung waspadai transisi cepat Malut United
Baca juga: Imran sebut Malut United siap hadapi Persib Bandung
Mengenai keputusan baru memasukkan pemain cepat Yakob Sayuri pada babak kedua, Imran menjelaskan bahwa pemain Timnas Indonesia tersebut belum dalam kondisi 100 persen untuk diturunkan sejak menit pertama.
Dirinya juga turut menyampaikan permohonan maaf kepada pendukung Malut United karena kekalahan ini dan ia memastikan akan melakukan evaluasi agar meningkat performa tim pada pertandingan selanjutnya.
"Tim pelatih memutuskan Yakob bermain di babak 2 karena kondisinya belum sepenuhnya bugar usai pertandingan melawan Dewa United. Maaf kepada masyarakat Maluku Utara dan seluruh pendukung Malut United karena kami belum memberikan hasil terbaik," pungkasnya.
Akibat kekalahan ini Malut United masih berada di posisi 11 klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan 18 poin dari 14 laga dan Diego Martinez serta kolega dijadwalkan akan menghadapi PSM Makassar pada pekan ke-15 di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Selasa (17/12) pukul 15.30 WIB.
Baca juga: Liga 1 - PSM Gagal menang lawan PSS karena kesalahan sendiri
Baca juga: Liga 1 - PSIS kalahkan Bali United 2-1 di Stadion Jatidiri
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024