Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Wakil Bupati Kotabaru, Kalimantan Welatan, Burhanuddin, menyatakan semua persoalan yang dihadapi Kotabaru saat ini bisa langsung didengar oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

"Alhamdulillah dengan diutusnya Tim Dewan Ketahanan Pangan Nasional (Wantanas) ke Kotabaru, semua persoalan di sini bisa disampaikan langsung ke presiden melalui tim tersebut," kata Burhanuddin, di Kotabaru, Jumat.

Dikatakan, Wantanas adalah sebuah organisasi yang diketuai langsung oleh Presiden RI Jokowi, salah satu tugasnya adalah membuat kajian-kajian untuk Presiden.

Burhanuddin menyebutkan, ada beberapa persoalan strategis yang dihadapi oleh Kabupaten Kotabaru yang disampaikan kepada Presiden melalui Wantanas.

Diantaranya, masalah infrastruktur jalan, sebagian besar ruas jalan di Kotabaru hingga saat ini masih dalam kondisi rusak berat, hal itu menyebabkan terganggunya arus transportasi dan menghambat distribusi barang dan jasa.

Listrik, hingga saat ini elektrifikasi penduduk Kotabaru yang berlistrik masih baru 50 persen lebih sedikit. Pembangunan gardu induk, interkoneksinya jaringan dari pembangkit listrik di Asam-asam wilayah Kalselteng ke Kotabaru hendaknya dipercepat.

Dengan interkoneksinya jaringan listrik dari Daratan Kalimantan dengan Pulaulaut Kotabaru, diharapkan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan di daerah.

Wakil bupati menambahkan, dengan tekad yang kuat Kabupaten Kotabaru untuk menjadi destinasi tujuan wisata wilayah regional, nasional, dan bahkan internasional, perlu dukungan Bandara yang standar.

Hingga sat ini Bandara kita masih belum mampu melayani pendaratan pesawat berbadan besar, hal itu karena landasan pacu Bandara Gustis Syamsir Alam Stagen, masih terbatas.

Secara parsial, sejumlah objek wisata di Kotabaru telah dikunjungi oleh wisatawan manca negara, seperti, objek wisata Pulau Samber Gelap, dan Teluk Tamiang.

Mendukung kunjungan wisatawan dari daerah-daerah lain di Indonesia dan wisatawan asing datang ke Kotabaru, maka pemerintah pusat perlu meningkatkan kapasitas Bandara Stagen menjadi Bandara yang representatif.

Masalah lain yang dihadapi Kotabaru dan perlu diketahui oleh Presiden adalah, dukungan pemerintah pusat untuk mewujudkan Kawasan Ekonomi KHusus (KEK) Mekar Putih di Pulaulaut Barat.

Sudah sejak lama kawasan Mekar Putih telah dirancang untuk menjadi KEK oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Oleh karenanya, perlu dukungan dari kementerian terkait, dengan tetap mengoptimalkan peran swasta.

Menurut Wakil Bupati, dengan kehadiran Wantanas di Kotabaru, dapat menjadi motivasi tersendiri bagi "Bumi Saijaan" agar mendapatkan perhatian tersendiri dari Presiden.

Tanpa ada dukungan dan kucuran dana dari Pemerintah Provinsi serta Pusat, maka pembangunan di Kotabaru akan terkesan lamban. Mengingat APBD Kotabaru hanya mencapai Rp1,7 triliun dengan 21 kecamatan.

"Jika dulu sistem pembangunan dulu masih bersifat "Jawa Sentris" dan "Sumatera Sentris", maka sekarang juga harus berubah menjadi "Kalimantan Sentris" khususnya Kotabaru," harap wakil bupati.

Sebelumnya, Tim Wantanas datang ke Kotabaru pada Kamis (16/3) dengan dipimpin langsung oleh Ketua Wantanas Brigjen TNI Selamet Riyadi, dan didampingi oleh Wakil Ketua Tim Wantanas Brigjen TNI Robert RL, Sekretaris Wantanas Kombes Pol Drs Bambang Sigit Prayitno, beserta anggota, Kol Kav Syachrial, Kol Laut (T) M Taufiq Hidayat, Kol Tek BDO Sugian SE, dan Drs Utomo Zuhri.

Robert RL menyampaikan bahwa Wantanas merupakan organisasi yang diketuai langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Wantanas juga membuat kajian-kajian untuk Presiden, hal tersebut dilaksanakan guna tercapainya program ketahanan pangan secara nasional.

"Melakukan kajian sekaligus mengukur sejauh mana wilayah dan daerah memiliki ketahanan, yang mengarah pada ketahanan secara nasional. Selain itu juga untuk melihat sejauh mana kendala-kendala pembangunan yang ada, sehingga bisa disampaikan kepada Presiden RI dan mendapat solusi terbaik," ujarnya.

Ia menambahkan, Wantanas melaksanakan kunjungan kerja juga sebagai upaya untuk membantu dan mengangkat nama wilayah, dan daerah.

"Semua yang dibahas bersama Pemkab Kotabaru pada dialog, akan kami rangkum dan disampaikan ke pihak terkait dan Presiden melalui rekomendasi. Selanjutnya, apa saja yang disetujui tergantung pada skala prioritasnya," katanya.

Pewarta: Imam Hanfi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017